Airin menghirup kuah sop buntut sebelum menikmatinya. "Uh enaknya. Bang Angga beneran pintar masak ini." Airin berdecak kagum, kemudian ia memindahkan sop buntut ke dalam piring nasi, ditambahkan sambal, perasan jeruk nipis, dan kecap manis. Dicicipi rasanya sebelum disuap ke mulutnya. Setelah merasa pas campuran kecap, sambal, dan jeruk, barulah Airin menyuap makanannya dengan lahap. Selesai makan, Airin merapikan bekas makannya. Disusun semuanya di atas nampan, tapi dibiarkan saja di atas meja, tidak diantar ke dapur. Airin mematikan televisi, ia ingin masuk ke kamar. Airin memutar handle pintu, ternyata terkunci. Airin ingat, kalau kunci pintu ada di saku celana Angga. Karena tidak ingin mengganggu Angga yang bekerja, Airin memilih berbaring di sofa tempat ia duduk tadi. Airin tida