AIRIN. 18 SETELAH AKAD

1262 Kata

Akad nikah diucapkan Angga dalam satu tarikan nafas dengan sangat lancar. "Alhamdulillah." Semua yang berkumpul di kamar tempat Airin dirias mengucap syukur dan menarik nafas lega. Mereka mengusapkan kedua telapak tangan ke wajah sambil mengucap syukur tak terhingga. Ziya memeluk Airin. Sekarang putrinya sudah bukan miliknya lagi, tapi sudah menjadi tanggung jawab sang suami. "Kita keluar sekarang," ujar Ziya. Airin bangkit dari duduk. Di sebelah kanan sang mommy yang menggandengnya, di kiri ada Dilla. Safira dan Shinta mengikuti di belakang mereka. Angga yang duduk di kursi, tidak berusaha menolehkan kepala untuk melihat wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. Kepala Angga tertunduk dalam. Airin melangkah dengan lambat, tatapan matanya tertuju kepada Angga. Perlahan Airin duduk di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN