Abaikan cacian dari seribu orang. Cukup pedulikan perhatian dari satu orang. __LangitSenja__ Setelah berganti pakaian, Anggia keluar dari kamarnya. Di temuinya di sana Langit sedang menunggu di sofa. Laki-laki itu mengenakan kemeja. Sangat terlihat tampan. "Sudah, Tuan Putri?" Langit berdiri. Kemudian maju satu langkah. "Bajunya muat kan?" "Kakak sebut saya gendut?" Kesal Anggia. Kenapa juga Langit harus bertanya seperti itu. Langit terkekeh, "Sensi!" Kemudian ia segera berjalan mendahului Anggia yang masih cemberut. "Cepetan! Malah diem!" Teriak Langit, ketika Anggia malah berdiri di tempatnya. "Kak Langit ngapain sih beliin gue baju kaya gini?" Anggia mengikuti. Meski wajahnya masih saja tak bersahabat. "Memangnya mau di beliin baju kaya gimana?" Langit membukakan daun pintu m