"Baby!" "Ayang!" Bisma dan Destina sama-sama saling menghampiri. Tanpa ragu, wanita itu langsung memeluk Bisma erat. Raut wajahnya begitu berbeda. Tampaknya keputusan Desti membuka hati untuk sahabatnya itu merupakan hal yang sangat tepat. "Gimana kuliahnya? Bayi kita nggak rewel kan, Sayang?" Bisma mengusap perut Destina yang belum membuncit. "Kuliah hari ini seru. Ada banyak tugas yang harus dikerjakan, tapi aku nggak ada kesulitan waktu ngerjainnya. Bayi kita hari ini nurut. Dia jadi anak manis," sahut Destina yang sekarang mendongak agar bisa melihat wajah tampan calon suaminya. "Oh ya? Kalau gitu, ada hadiah dari papa buat bayi pintar papa," ucap Bisma yang sekarang setengah berjongkok di hadapan Destina. Terdengar sedikit menggelikan, tetapi Destina suka dengan sebutan Bis