Ancaman

2118 Kata

“Kau mau langsung tidur?” tanya Dira. Aku langsung mengangkat wajahku. Mendadak pipiku jadi terasa panas lagi. Terus terang terkadang ada hal yang membuatku secanggung ini padahal kami sudah bertempur habis-habisan. Bagaimana bisa aku menjawab? Apa dia memang sengaja? Pemuda itu menengok sedikit padaku yang berusaha keras untuk melihat ekspresi mukaku. Kontan aku langsung mengangkat wajahku. Mendadak pipiku terasa panas dan membuatnya kebingungan menjawab. Aku terdiam sebentar hingga akhirnya bicara. Menimbang-nimbang. Aku lantas beringsut dari tempat tidur. “Aku mau ke dapur,” ujarku. Dira sebaliknya malah memandangiku dengan penuh tatapan selidik. Sepertinya dia tidak percaya pada perkataanku sama sekali. “Sejak kapan kau mau makan jam segini?” Dia bahkan bertanya padaku dengan h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN