Tian menghempas tubuh Lenny ke kasur dengan kasar, kostum sapi yang Lenny kenakan saat itu rusak dalam sekejap mata, membuat sebagian besar tubuh Lenny kini tersingkap begitu saja. Lalu, dengan buas dan rakus Tian menyerbu tubuh tersebut. Memperlakukannya dengan kasar tak seperti biasanya. Kuat gigitan dari gigi tajam Tian menancap pada bahu Lenny. Sontak Lenny menjerit cukup keras, ia merintih dengan rasa sakit dari gigitan Tian yang tampaknya tidak menahan tenaganya saat menggigit Lenny. Tidak hanya sampai di situ, Tian bahkan dengan sadis memelintir tonjolan kecil pada gundukan empuk milik Lenny. “Sakit!” rintih Lenny untuk yang kesekian kalinya, tapi tentu saja Tian masih mengabaikan hal tersebut dan terus saja mencecar tubuh Lenny dengan sadis. “Kenapa?” “Bukankah ini tujuanmu