"Mbak Yuna dan Sadewa akan menikah dua Minggu lagi. Pernikahan kita terpaksa diundur seminggu setelahnya," terang Anggia pada kekasihnya. Mereka tengah makan malam di sebuah Resto atas permintaan sang gadis yang ingin bertemu dan berduaan dengan sang kekasih. Selain itu, Anggia juga harus menyampaikan kabar ini agar Raga tidak lagi berharap pada kakaknya. Meski pria itu tidak lagi menolak rencana pernikahan mereka, tetapi Anggia tahu, hati dan pikiran Raga masih terpusat pada Ayuna. "Mas ...." Anggia mengenggam jemari Raga ketika sang pria sama sekali tidak merespon ucapannya. "Tidak apa-apa, kan kalau pernikahan kita diundur?" Raga menggeleng. Tangan yang digenggam Anggia ia tarik hingga terlepas. "Atur saja sesuka kalian. Bukankah tugasku hanya menurut saja?" jawabnya tersenyum ge