Bagian 1
Pagi pun tiba, matahari pun masih malu malu menampakkan sinarnya. Angel mulai membuka matanya dan mulai menormalkan penglihatannya. Dia mengucek matanya dan kini mulai melihat sekitar dengan jelas, disampingnya terlihat Adit yang masih tidur dengan memeluk gulingnya begitupun dengan Edward dia masih nyenyak dalam tidurnya.
Angel membangunkan kakaknya dan setelah itu langsung balik ke kamarnya sendiri untuk mandi, Dia tak membutuhkan waktu yang lama untuk mandi, waktu sepuluh menitpun dia sudah menyelesaikan mandi dan berganti baju. Setelah selesai bersiap kini Angel langsung membawa tasnya untuk menuju ke bawah.
Sesampainya di bawah dia melihat mamahnya yang sedang memasak, Angel langsung memeluknya dan mengucapkan kata-kata rindunya. Karena beberapa hari mamah dan papahnya berada di luar kota.
“Mamah juga kangen, kamu bangunin kakak kamu tuh udah jam segini kerja atau nggak?” ujar Mamahnya.
“Oke siap Mah” ucap Angel yang langsung mencium pipi mamahnya sebelum menuju kamar kakaknya.
Dia berjalan ke kamar kakaknya dan mulai mengetuk pintunya, karena memang disana ada Edward hanya menjaga sopan santunnya karena dia takut yang berada di dalam kamar masih sibuk untuk berganti baju.
Tok tok tok
“Kak” ujar Angel dari luar kamar.
“Masuk aja baby” ucap Adit dari dalam.
“Kak disuruh mamah sarapan”
“Iya, nanti kakak nyusul” ucap Adit yang masih merapikan dasi miliknya.
Angel berjalan menyusuri setiap anak tangga sembari memainkan ponsel miliknya, dia melihat notifikasi didalamnya. Lalu dia langsung kembali ke kamarnya karena memang hari ini tak ada pelajaran dan diganti dengan lomba olahraga antar kelas.
Dia mengeluarkan bukunya dan langsung kembali ke dapur, dia mengambil botol minum dan langsung diisinya sampai penuh. Kini di tasnya hanya ada jaket, botol minuman dan dompet miliknya itu.
“Mah, aku sarapannnya taruh di kotak aja deh, aku mau sarapan roti aja” Mamah Angel kini langsung mengambil kotak makan dan diisi dengan nasi goreng untuk bekal anaknya ke sekolah nanti.
Kini setelah beberapa menit Adit dan Edward sudah keluar dari kamar dan langsung mengambil tempat duduk. Mereka sarapan bersama sebelum memulai bekerja hari ini, karena memang sarapan adalah suatu hal yang penting dilakukan sebelum memulai aktifitas hari ini dan pastinya lebih bersemangat lagi.
“Nanti anterin ya kak?” pinta Angel pada kakaknya.
“Siap baby, kamu kok nggak makan nasi ?” Tanya Adit pada adiknya.
“Udah ditaruh di kotak makan kak, nanti disekolah ada lomba olahraga gitu” jawab Angel.
“Ooh, trus kamu pulangnya gimana? Pasti kan nanti kamu pulang lebih awal kan? Kakak gak bisa jemput soalnya nanti ada meeting si Ed juga nanti ikut kekantor sama kakak” ucap Adit.
“Nanti bareng temenku atau naik taksi juga bisa kak” Jawab Angel.
“Oh yaudah deh, nanti pulangnya hati hati ya”ucap Adit.
“Iya nanti jam empat udah mulai les lho sayang,” kini mamahnya ikut larut dalam obrolan, dia mengingatkan Angel karena memang nanti les privat Angel di mulai.
“Iya mah aku inget kok” ucap Angel.
Setelah selesai sarapan Angel langsung berangkat ke sekolah dianter oleh Adit dan Edward. Seperti biasanya Angel bahkan sangat cerewet dia selalu mengajak mereka berdua ngobrol karena pada dasarnya dia tidak tahan dengan suara hening di mobil.
***
Tak lama kemudian akhirnya mereka sampai di depan sekolahan Angel, kini Angel langsung berpamitan dengan mencium tangan kakaknya. Tak lupa dia juga mencium tangan Edward karena memang untuk menghormatinya, disini Edward sudah dianggap seperti kakaknya sendiri.
Angel langsung berjalan menuju kelasnya, di perjalanan dia melihat banyak anggota osis yang kini sedang mempersiapkan acara yang akan di laksanakan hari ini. sampai di dalam kelasnya dia melihat Kinan yang bahkan kini sedang fokus bermain gawainya.
“Nyong anter ke kamar mandi yok” ujar Angel langsung ketika dia sudah sampai di tempat duduknya.
“Okelah yuk” Kinan lalu berdiri dari tempatnya dan mengikuti Angel menuju kamar mandi.
Setelah selesai berganti baju kini Angel dan Kinan langsung menuju ke kelas, Angel memasukkan seragamnya kedalam tas miliknya. Setelah itu mereka langsung menuju lapangan karena diadakan apel pagi sebelum memulai lomba hari ini. kini dua puluh menit berlalu akhirnya apel selesai dan mereka langsung kembali ke kelas masing masing untuk mengadakan brifing sebelum lomba di mulai.
Ketua kelas memimpin rapat, nanti akan ada lima lomba yaitu futsal, basket, voli,badminton, balap karung. Semua anggota kelas di bagi rata dan sesuai dengan apa yang dia bisa, kini Angel dan Kinan diikutkan untuk basket, hal ini membuat Angel deg-deg an parah.
Mereka langsung keluar kelas dan menuju ke lokasi lomba masing masing sesuai yang sudah di bagi oleh ketua kelas. Bahkan kini sedari tadi Angel selalu menggenggam tangan Kinan dan sudah basah dengan keringat dingin.
“Eh gue kok nerves gini ya?”ucap Angel pada Kinan.
“Sama gue juga, tapi nggak papalah semoga aja team kita menang ya” ujar Kinan.
Kini tiba waktunya pertandingan akan segera di mulai, perwakilan dari beberapa team yang bertanding sedang mengambil nomor undian dan kelas Angel mendapatkan undian nomor tiga. Bahkan disini dia bertemu dengan Rascal dan teman temannya.
Rascal yang memang ramah padanya langsung menyapa ketika bertemu, perlakuan Rascal membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian. Karena memang kini Rascal yang memang menjadi orang yang di perhitungkan di sekolahan ini karena memang parasnya yang rupawan dan anak basket.
“Kamu ikut juga Ngel?” Tanya Rascal.
“Iya kak, padahal aku deg deg an banget ini takut nggak bisa” jawab Angel yang kini tersenyum menjawab pertanyaan Rascal.
“Kamu pasti bisa kok, semangat ya?” ucap Rascal menyemangati Angel.
“Iya kak, kamu juga semangat ya” ujar Angel.
“Oke baby” ucapan Rascal membuat Angel blushing seketika.
Angel memang tidak tahan ketika mendengar suara Rascal yang memanggilnya dengan panggilan itu, pipinya langsung memerah dan jantungnya semakin keras bahkan berdetak tidak normal karena ucapannya.
“Cie blushing” goda Rascal.
“Nggak kok”
“Terus ini apa kok merah?” ucap Rascal sambil megang pipi Angel.
“Anggap aja pembiasan cahaya” ujar Angel pada Rasca dan hal itu sukses membuatnya tertawa terbahak bahak.
“Aduh kamu itu dek, ya udah aku kesana dulu ya?”
“Eh bentar kak” ucap Angel menahan Rascal.
“Ada apa?” Tanya Rascal.
“Tolong antarin pulang dong kak, soalnya nanti aku nggak ada yang jemput” pinta Angel.
“Oke baby, dengan senang hati” ucap Rascal dengan di sertai senyuman manisnya itu.
Angel mengucapkan terima kasih karena Rascal mau mengantarkannya untuk pulang, setelah itu laki-laki itu pun pamit untuk kembali ke tempat di mana teman-temannya sudah menunggunya untuk mengatur strategi permainan basket kali ini.
Angel berjalan menghampiri Kinan karena sebentar lagi permainan akan di mulai.Regu pertama akan bermain dengan regu kedua lalu setelah itu barulah giliran kelas mereka yang mendapatkan giliran, kelas mereka mendapatkan undian melawan kakak kelas.
Hal inilah yang membuat Angel deg-deg an, dia takut melawan kakak kelas karena memang sangat terlihat jika salah satu dari mereka ada yang menyukai Rascal. Dia hanya takut jika mereka bermain dengan kasar karena dia tak bisa di kasari. Tak terasa kini sebentar lagi waktunya mereka akan bermain, kelompok Angel melakukan pemanasan sebelum bermain agar ototnya tidak kaku.
Peluit sudah dibunyikan waktunya untuk berganti pemain, kelompok mereka mulai memasuki lapangan. Kini salah satu teman Angel yang memimpin team mereka, permainan di mulai dan Angel baru tahu jika permainan kakak kelas pun sangat bagus tapi hal ini tak lantas untuk membuatnya menyerah, mereka semua akan bersemangat sampai titik darah penghabisan.
Saat ini bola berada ditangan Angel karena posisinya hampir sampai ring, Angel langsung melakukan lay out dan akhirnya masuk menambah poin dari tim Angel. Saat ini poin kami sama dengan kakak kelas 2-2, Angel mulai lebih semangat lagi mengambil bola itu dan mulai memasukkannya disamping ring aakhirnya masuk juga.
Semangat regu kelas Angel semakin berkobar karena waktu kini tinggal tiga menit lagi, Angel yang sekarang membawa bola dihadang oleh kakak kelas yang bahkan tidak tepat jika dikatakan seperti anak SMA karena memang penampilannya yang bahkan cocok seperti tante-tante. Angel melakukan pivot untuk mengecoh mereka hingga saat ini waktu semakin mepet dan bahkan satu menit lagi selesai permainan.
Angel nekad dia langsung melompat dan melemparkan bola orange itu tepat ke ring, dia hanya mendengar sorakan itu tanpa tau bola itu masuk atau tidak, karena ketika dia melompat kakak kelas tersebut pun melompat dan tidak sengaja sikunya mengenai hidung Angel hingga dia pingsan karena terlalu keras benturan itu.
***
Kini Angel akhirnya sadar dari pingsannya, Kinan yang bahagia langsung memeluk sahabatnya dengan sangat erat. Jujur saja Kinan takut ketika melihat Angel pingsan di lapangan setelah melakukan pertandingan. Bahkan kini Angel sampai menguraui paksa pelukannya karena tidak bisa bernafas karena pelukan Kinan yang terlalu erat.
“Udah ih nggak bisa nafas” ujar Angel.
“Gue seneng tau, lu sih bikin khawatir abis shoot langsung pingsan untung saja masuk tuh bola jadinya team kita menang” jelas Kinan.
“Hah beneran?” Tanya Angel.
“Iya, Tanya aja sama kak Rascal kalau nggak percaya” jawab Kinan.
“Nggak ada orangnya juga” ujar Angel.
Kini terdengar suara deheman dari laki laki dan aku kenal suara siapa itu, ketika aku membalikkan badan kini aku melihat disini ada Rascal dan kawan kawannya bahkan Dyas pun ikut serta di sini dan entah kenapa debaran Angel pun rasanya semakin terasa bahkan kini seakan akan dia bisa mendengar debaran jantungnya sendiri.
“Tadi kayaknya gue cuma kebentur siku kakak kelas kok bisa pingsan sih?” ujar Angel heran.
“Cuma kebentur lu bilang? gak tau apa gue khawatir banget dihidung lu keluar banyak darah gara gara kebentur tuh siku badut ancol” kesal Kinan.
Angel hanya menggelengkan kepalanya bahkan ketika Kinan memperlihatkan tisu yang banyak darah di samping ranjang pun membuatnya semakin pusing. Dia bahkan tidak menyangka efeknya bisa separah ini padanya.
“Udah lah gue nggak papa, gue mau pulang makasih ya udah ngrawat gue” Ujar Angel pada Kinan.
“Siap deh, hati hati pulangnya btw lo pulang sama siapa?kakak lo udah jemput apa?”Tanya kinan.
“Kakak gue nggak bisa jemput, gue pulang sama kak Rascal nan” jawab Angel pada sahabatnya.
Angel menganggukkan kepalanya, besok dia akan menceritakan hal ini pada Kinan, karena dia juga butuh saran apa hal yang harus dia lukan untuk menyikapi ini semua. Karena tidak mungkin juga Angel terus terusan seperti ini tanpa member kepastian pada Rascal.
Angel langsung berusaha berdiri dan berjalan menghampiri Rascal yang sedang mengobrol bersama dengan teman temannya lalu Angel mengajak Rascal untuk pulang.
“Ehemmm udah taken ya mas?” goda teman-temannya.
“Belum, doain aja broh” ucap Rascal.
Bahkan laki-laki itu tersenyum dan langsung mengajak Angel untuk pulang, semua temannya langsung menyoraki dan menyuruh mereka segera jadian. Bahkan kini Angel semakin blushing di perlakukan seperti ini.
Kini ketika mereka sampai di parkiran, Angel baru ingat bahwa dia lupa karena sudah di bawakan bekal makan oleh mamahnya. Mungkin hal ini juga yang menyebabkannya pingsan, dia belum sarapan.
“Ya udah makan dulu aja kamu pasti lapar kan?” Ujar Rascal
“Iya kak hehhehehe, nggak papa nih ? maaf ngrepotin ya kak?” Ucap Angel.
“Nggak papa, makan dimobil aja ya? disini nggak ada tempat duduknya soalnya” Saran Rascal pada Angel.
“Tapi ntar kalau mobilmu bau gimana?” Angel dia bimbang karena dia takut nanti bau makannnya memenuhi mobil Rascal.
“Nggak papa kok, yuk cepetan masuk” Ucap Rascal sambil membukakakan pintu untuk Angel.
Angel membuka tas miliknya dan mengeluarkan bekal makanan yang sudah di siapkan oleh mamahnya tadi pagi. Dia mulai membuka tutup bekal itu dan mulai memakannya, dia menawari Rascal untuk ikut makan bersamanya tapi Rascal menolak dia berkata bahwa dia sudah kenyang karena makan di kantin, tapi Angel tau bahwa apa yang dikatakan Rascal adalah kebohongan. Lalu dia memutuskan untuk menyuapi Rascal benar seperti dugaannya bahkan Rascal kini mengunyah makanan yang di suapkannya dengan semangat, akhirnya bekal tersebut di makan berdua dengan Angel yang menyuapi Rascal sebagai ucapan terima kasih karena sudah mau mengantarkannya pulang nanti.
BERSAMBUNG