Part 3

2124 Kata
  Chanyeol mendengus kesal kepada ayahnya karena dirinya di seret dengan paksa untuk pergi ke pesta penyerahan kepemimpinan perusahaan Park Corp milik ayahnya. Setelah di seret ke pesta itu, Chanyeol mencoba untuk menghilang dari penglihatan ayahnya, dia mengambil segelas wine yang di sediakan dan masuk kedalam private room.   "Aku akan bersantai sejenak" Gumamnya dan meminum wine itu dalam diam.   Disisi lain Baekhyun terlihat sangat terkejut karena bertemu seseorang yang masih sering kali merasuki pikirannya. Dirinya sedang menyambut beberapa kolega direktur Park yang datang dan matanya melebar saat melihat Changmin datang dengan setelan formal membungkus tubuhnya dengan sempurna. Tampan pikir Baekhyun.   "Changmin hyung?"   "Baekhyunnie? Wah kita bertemu lagi"   Baekhyun hanya tersenyum canggung saat melihat laki-laki tinggi itu. Dia tidak habis pikir kenapa dunia begitu sempit? Kenapa dia harus bertemu Changmin lagi.   "Apa yang kau lakukan disini hyung?" Tanya Baekhyun untuk mengurangi kegugupannya.   "Ah perusahaan ayahku salah satu kolega Park Corp. Karena ayah tidak bisa datang, jadi aku yang mewakilinya. Dan kau sendiri? Bagaimana bisa kau ada disini Baekhyun?"   "Ah aku bekerja untuk perusahaan Park Corp hyung" setelah itu Baekhyun hanya diam mendengar cerita yang keluar dari mulut Changmin. Dia tidak memperhatikan apa yang dikatakan oleh Changmin. Baekhyun sibuk dengan pikiran-pikirannya sebelum...   "Baekhyun dimana Chanyeol?" Direktur Park menghampiri Baekhyun yang masih melamun. Changmin terdiam dan membungkukkan sedikit tubuhnya pada direktur Park .   "Aku tidak melihatnya direktur" Baekhyun memandang sekitar dan menggelengkan kepalanya.   "Aiishh dimana anak nakal itu! Baekhyun coba kau cari dia dulu"   "Ah ne direktur. Hyung aku permisi dulu" Pamit Baekhyun pada Changmin dan langsung berkeliling mencari keberadaan Chanyeol.   "Direktur, senang bertemu dengan anda.."   Itulah kata-kata terakhir yang di dengar Baekhyun sebelum tubuh mungilnya tertelan dengan banyaknya manusia yang menghadiri pesta itu.   Baekhyun menajamkan kedua matanya mencari kesetiap sudut untuk menemukan laki-laki tinggi yang sedang di carinya itu.   "Aiissh dimana anak nakal itu!" Baekhyun terus melangkahkan kakinya dan matanya terus menatap sekeliling hingga dirinya tidak sadar jika di depannya ada seseorang.   BRUK!   Baekhyun hampir saja terjatuh sebelum sebuah tangan menariknya agar tubuh mungil itu tidak menyentuh lantai. Baekhyun langsung menatap seseorang yang sudah di tabraknya sekaligus yang telah menolongnya itu.   "Maafkan aku, maafkan aku tuan. Aku tidak melihat anda" Baekhyun membungkukkan tubuhnya dua kali pada seorang laki-laki tinggi yang berdiri di depannya itu. Laki-laki tinggi itu menatap Baekhyun dengan tatapan tajam yang membuat Baekhyun meneguk ludahnya kasar.   'aiish bodohnya aku. Kenapa bisa aku menabrak nya. Bagaimana jika dia adalah salah satu investor penting perusahaan' Teriak Baekhyun dalam hati sambil meremas kedua tangannya.   "Berhati-hatilah lain kali"   "Baiklah. Sekali lagi maafkan aku" Baekhyun membungkukkan lagi tubuhnya dan ingin pergi meninggalkan laki-laki tinggi itu.   "Tunggu" Baekhyun menghentikan langkahnya untuk mencari Chanyeol karena laki-laki yang sudah di tabrak nya tadi memanggilnya.   "Ya tuan?" Baekhyun membalikkan tubuhnya menatap laki-laki tinggi itu.   "Siapa namamu? Kau dari perusahaan mana?"   "Nama saya Byun Baekhyun. Saya bekerja untuk Park Corp" Jawab Baekhyun dengan sedikit menundukkan kepalanya.   "Baiklah tuan Byun. Aku akan mengingatmu"   Hah? Baekhyun terdiam mencerna apa yang laki-laki tinggi itu katakan padanya. Mengingatmu? Alasan apa yang mungkin bisa Baekhyun pikirkan untuk menjawab kenapa laki-laki ini akan mengingatnya?   Baekhyun terus tenggelam dengan pikirnya. Tapi saat matanya menangkap sosok direktur Park dia langsung teringat jika dirinya harus mencari Chanyeol.   "Baiklah tuan, saya permisi" Baekhyun langsung melangkah pergi meninggalkan laki-laki tinggi itu lalu memeriksa semua private room yang tersedia di gedung itu.   "Ternyata kau disini!" Baekhyun membuka kamar private room itu dengan kasar. Dia melihat Chanyeol yang sedang berbaring di sofa dengan segelas wine yang berada di tangannya.   "Kenapa?" Tanya Chanyeol acuh tanpa melihat kearah Baekhyun yang masih berdiri di depan pintu private room itu.   "Direktur Park mencarimu tuan muda. Anda harus segera menemuinya"   "Aku malas"   Baekhyun menghela nafas kasar, dia tau tidak akan mudah menghadapi Chanyeol.   "Kau harus menyambut beberapa kolega perusahaan tuan muda. Bagaimanapun juga kau adalah CEO baru perusahaan ini"   "Aku tidak tertarik. Pergilah! aku tidak ingin di ganggu"   "Tuan muda Park Chanyeol" Chanyeol menatap malas kearah Baekhyun karena laki-laki mungil itu memanggil namanya dengan lengkap.   "Apa yang kau inginkan huh?! Aku tidak tertarik mengenal siapapun itu kolega Ayah"   "Tuan muda anda..."   "Yo Chanyeol!" tiba-tiba kedua teman Chanyeol muncul dari belakang Baekhyun dan melewati tubuh mungilnya menghampiri laki-laki tinggi yang sudah duduk di sofa itu.   "Yo Sehun. Kkamjong!"   "Cih! Jangan memanggilku seperti itu Yoda!"   Baekhyun menatap malas ketiga laki-laki tinggi di depannya itu. Bagaimana dia bisa menghadapi mereka? Satu saja dia sudah sangat kewalahan apalagi menghadapi tiga orang menyebalkan ini.   "Hey Byun pendek, apa yang kau lakukan disini?"Baekhyun berusaha mengingat siapa nama laki-laki yang sedang bertanya padanya itu. Setelah beberapa menit berpikir dia ingat jika yang memanggilnya itu adalah laki-laki albino bernama Oh Sehun.   "Maaf tuan muda Oh Sehun. Aku harus membawa anak nakal itu menemui direktur Park"   "Wow, kau sangat menarik byun" Baekhyun memutar bola matanya malas mendengar kalimat yang keluar dari mulut laki-laki bernama Kim Jongin itu. " Ah ya, dimana Kyungsoo? Apa dia datang?" Tanya Jongin sekali lagi kepada Baekhyun.   "Tidak, Kyungsoo sedang ada urusan dengan keluarganya"   "Wah sayang sekali"   "Siapa?" Tanya Sehun, sedangkan Chanyeol lebih memilih untuk menghabisi segelas wine di tangannya itu dan mengabaikan kedua temannya.   "Ah, aku bertemu dengannya saat meeting di perusahaan Chanyeol waktu itu"   "Cih! Siapa laki-laki yang membuatmu tertarik itu kkamjong?" Tanya Chanyeol akhirnya setelah segelas wine itu habis dia minum.   "Hanya salah satu karyawan di perusahaanmu Chanyeol, dan hey! Apa kau mabuk?" Jongin melihat gelas wine yang sudah kosong itu lalu kembali menatap Chanyeol. Bisa gawat jika Chanyeol mabuk pikirnya.   "Yak! aku tidak akan mabuk hanya karena menghabiskan segelas wine bodoh!"   Baekhyun yang hanya diam itu akhirnya menghela nafasnya kesal. Bagaimana dirinya bisa menghadapi ketiga berandalan ini?   "Baiklah tuan muda Park Chanyeol. Sebaiknya anda menemui direktur Park karena anda harus menyampaikan beberapa kata sambutan"   "Cih! Membosankan. Apa tidak bisa kau saja?"   "Aku akan melakukannya jika aku adalah CEO perusahaan ini tuan muda. Karena kau adalah CEO nya jadi kau yang harus melakukannya" Baekhyun memutar bola matanya malas dan berjalan mendekati Chanyeol.   "Tapi bukankah kau adalah sekretaris pribadiku Byun? Sudah seharusnya kau menuruti semua perintahku"   "Itu memang tugasku, tapi tidak dengan ini. Cepatlah berdiri dan keluar dari private room ini" Baekhyun menarik tangan Chanyeol untuk berdiri. Sehun dan Jongin yang melihat hanya tertawa geli melihat wajah malas Chanyeol.   "Hey Byun kau kasar sekali"   "Jangan manja anak nakal. Aku tidak akan bertingkah lembut padamu" Baekhyun menarik Chanyeol keluar dari private room itu dan membawanya kedepan direktur Park.   "Direktur aku menemukan Chanyeol" Lapor Baekhyun setelah berada di depan direktur Park. Chanyeol hanya memutar bola matanya malas.   "Bagus, Chanyeol kau harus menyampaikan kata sambutan untuk semua kolega dan investor perusahaan yang datang. Ingat! Jangan mengacaukannya anak nakal!"   "Aku tidak mau"   "Aiish anak nakal ini" Yoora noona langsung menarik telinga Chanyeol walaupun sedikit kesusahan karena tinggi Chanyeol tapi Yoora berhasil menarik telinga lebar Chanyeol itu.   "Yak! kenapa kau melakukan itu!" Protes Chanyeol setelah menjauhkan telinganya dari tangan Yoora.   "Karena kau bodoh! Bagaimana bisa kau tidak mau melakukannya?"   "Karena aku tidak pernah melakukannya. Aku tidak tau harus mengatakan apa nanti" Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya dan berteriak bodoh dalam hati.   "Dasar bodoh. Baekhyunnie kau bisa membantunya bukan?" Baekhyun terlihat ragu untuk menganggukkan kepalanya.   "Ah itu.. hm bagaimana ya" Baekhyun mengusap tengkuknya pelan dan mengalihkan pandangannya dari Yoora yang terus menatapnya dengan pandangan memohon.   "Huuufftt.. baiklah noona" Pasrah Baekhyun karena tidak tega melihat Yoora yang memohon padanya. Chanyeol tersenyum miring dan mendekati Baekhyun lalu membisikkan sesuatu padanya.   "Pilihan yang pintar tuan Byun" setelah itu Chanyeol berjalan mendekati ayahnya karena laki-laki tua itu memanggilnya untuk bertemu beberapa kolega perusahaan.   "Sial! Aku selalu tidak bisa menolak permintaan mereka" Baekhyun menghela nafasnya dan berpikir apa yang akan terjadi padanya nanti.   ___   Setelah mengucapkan beberapa kata sambutan direktur Park memanggil Chanyeol untuk mendekatinya. Tentu saja dia tidak lupa untuk menarik Baekhyun supaya mengikuti langkah lebarnya itu.   "Baiklah, perkenalkan ini Park Chanyeol. Putra kebanggaanku" Baekhyun dapat melihat kedua teman Chanyeol menahan tawanya di sudut ruangan itu. Hell yeah anak nakal ini kebanggaan? Direktur Park benar-benar ingin menipu semua orang. Baekhyun juga dapat menangkap wajah puas Chanyeol setelah ayahnya menyebutnya seperti itu.   "Cih berandalan ini terlalu percaya diri" Gumam Baekhyun yang berdiri di sebelah Chanyeol.   Chanyeol langsung menatap Baekhyun dengan death glarenya. Tapi Baekhyun berpura-pura tidak melihat tatapan membunuh Chanyeol dan matanya menangkap sosok Changmin yang berdiri tidak jauh darinya sedang menatap kearahnya. Baekhyun mengalihkan pandangannya dari Changmin tapi matanya menangkap sosok lain, laki-laki tinggi yang tadi di tabrak olehnya sedang menatapnya juga. Well.. apa yang terjadi disini? Kenapa kedua laki-laki tinggi itu menatap Baekhyun?   Chanyeol menepuk pundak Baekhyun untuk menyuruh laki-laki mungil itu mengikutinya. Setelah direktur Park memberikan mic kepada Chanyeol laki-laki tinggi itu tersenyum miring dan sekelebat ide jahil bermunculan di kepalanya.   "Selamat malam semua, perkenalkan aku Park Chanyeol. Ayahku memberikan sebuah tugas penting untuk memimpin perusahaannya. Well.. sejujurnya aku tidak mengerti sama sekali mengenai urusan memimpin sebuah perusahaan. Jadi biarkan tuan Byun yang akan melanjutkan kata sambutan ini. Tuan Byun silahkan" Baekhyun melebarkan kedua matanya menatap horror Chanyeol. Chanyeol lagi-lagi mengerjainya, Baekhyun mengumpat dalam hati semua sumpah serapah dia lontarkan untuk Chanyeol.   Direktur Park dan Ibu Park serta Yoora noona hanya bisa menggelengkan kepala mereka dan menghela nafas melihat kelakuan anak dan adiknya itu.   Baekhyun mengambil mic yang di serahkan Chanyeol padanya, dengan tangan gemetar dirinya berdiri di depan puluhan orang yang menghadiri pesta itu. Baekhyun adalah si jenius, tapi dirinya tidak bisa berbicara di depan umum dengan baik. Chanyeol mengetahui itu dan ide jahil terlintas di kepalanya. Chanyeol tertawa dalam hati melihat kegugupan Baekhyun.   "Sa..Saya Byun Baekhyun. Sa..saya sekertaris pribadi direktur Park .. saya..." Baekhyun mengambil nafas dalam-dalam dan memejamkan matanya. Wajahnya sudah pucat dan keringat dingin sudah membasahi wajahnya. Baekhyun memegang mic itu dengan kuat untuk mengatasi kegugupannya. Baekhyun benci menjadi pusat perhatian dan Chanyeol berhasil membuatnya menjadi pusat perhatian semua orang.   "Ma..maafkan aku" Baekhyun membungkukkan tubuhnya dua kali dan meletakkan mic itu asal lalu berlari meninggalkan aula tempat pesta itu diadakan. Chanyeol tertawa geli melihat tubuh Baekhyun yang menghilang dari pandangannya.   "Kau tidak akan bisa melawanku Byun Baekhyun" Gumam Chanyeol dengan smirk di wajahnya. Direktur Park menghela nafas melihat kelakuan anaknya itu. Dia mendekati Chanyeol dan mengambil mic yang di letakkan Baekhyun dengan asal tadi lalu mengendalikan keadaan yang sempat kacau karena Baekhyun yang kabur tadi.   "Maaf karena sekretaris ku tadi. Sejujurnya dia tidak biasa melakukan hal seperti ini. Baiklah mari kita lanjutkan acaranya"   Chanyeol tidak memperdulikan apa yang ayahnya katakan selanjutnya. Dia berjalan menghampiri kedua temannya yang berdiri di sudut ruangan itu.   "Hey dude kau benar-benar mempermalukan Byun pendek itu"   "Itu memang tujuanku. Lihatlah bagaimana wajah pucat nya tadi, begitu menggelikan haha" Sehun dan Jongin tidak habis pikir mengapa Chanyeol sangat senang membully Baekhyun. Padahal Baekhyun tidak melakukan kesalahan apapun padanya.   "Kau akan mendapat balasanmu nanti tuan Park" ketiga laki-laki tinggi itu mengalihkan padangannya pada sosok laki-laki tinggi yang baru saja berkomentar.   "Kau siapa? Jangan mencampuri urusanku" Chanyeol menatap tajam laki-laki yang berdiri di hadapannya itu.   "Perkenalkan aku Kris wu. Aku salah satu kolega ayahmu" Kris mengulurkan tangannya tapi Chanyeol mengabaikannya dan memilih untuk melipat kedua tangannya angkuh.   "Cih! Jangan mencampuri urusanku orang asing"   "Aku tidak mencampuri urusanmu tuan Park. Hanya peringatan kecil sebelum semuanya terlambat" Kris pergi meninggalkan Chanyeol dan kedua temannya yang menatap Kris dengan raut kebingungan di wajahnya.   "Aku seperti pernah melihatnya" Gumam Sehun dengan tangan yang mengelus dagunya pelan. Jongin menatap Sehun menunggu apa yang akan di katakan oleh laki-laki itu selanjutnya.   "Ah aku ingat laki-laki itu. Kris wu dari perusahaan Wu Corp. Dia salah satu kolegaku Chan. Dia punya perusahaan di China dan Korea"   "Aku tidak peduli. Cih! Apa yang dia katakan tadi? Sangat aneh" Chanyeol meninggalkan kedua temannya. Jongin menatap Sehun dan mengabaikan Chanyeol yang sudah menghilang.   "Jangan katakan jika laki-laki tadi pemilik Wu Corp Sehun"   "Itu benar. Laki-laki tadi CEO Wu Corp."   "Aku mempunyai firasat buruk"   **   Baekhyun menghempaskan tubuhnya diatas ranjang kamarnya. Setelah kabur dari pesta itu Baekhyun langsung mencari taksi dan pulang ke apartmennya. Dia sangat malu, dia tidak habis pikir mengapa Chanyeol melakukan hal seperti itu padanya. Sial! Baekhyun memukul bantalnya dan kembali membenamkan wajahnya pada bantal itu. Dia membenci Chanyeol, sejak dulu sudah seperti itu. Tapi karena Chanyeol adalah putra dari direktur Park dirinya tidak bisa jauh dari laki-laki berandal itu. Baekhyun lah yang selalu mengurus keperluan Chanyeol dan Baekhyun juga yang selalu membantu Chanyeol menyelesaikan semua masalah yang disebabkan anak nakal itu.   "Sial! Bagaimana bisa aku bertemu direktur Park besok? Aku memalukan perusahaan! Sial! Aku akan membunuh anak sialan itu!" Baekhyun terus mengeluarkan sumpah serapah yang dia tujukan untuk Chanyeol.   "Lihat saja Park Chanyeol. Kau akan mendapat balasanmu nanti lihat saja. Kau akan merasakan apa itu neraka" Baekhyun meremas kuat bantal itu lalu kembali memukul-mukulnya kesal   "Arrrgghh! Aku malu! Bagaimanapun juga tadi ada Changmin hyung disana. Sialan kau Park Chanyeol!"   "Aiishh sialan!"   "Bagaimana ini?! Aiiishhh menyebalkan!!"   Baekhyun terus saja mengumpat kesal hingga laki-laki mungil itu tertidur karena kelelahan.   **  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN