Chanyeol memasuki sebuah club mewah tempat dia dan teman-temannya biasa menghabiskan waktu mereka. Dia duduk di depan meja bar dan memesan vodka. Dia ingin mabuk untuk malam ini dan melupakan semua yang dikatakan oleh ayahnya padanya.
"Sial!" Dia kembali meneguk segelas vodka ditangan nya hingga gelas itu kosong.
"Woo kawan, kau tiba lebih awal?" Chanyeol menoleh kan kepalanya ke samping dan melihat kedua temannya berdiri di sebelah nya.
"Jangan ganggu aku" Chanyeol mengacuhkan kedua temannya dan kembali mengisi gelas nya dengan minuman beralkohol itu.
"Hey ada apa denganmu? Apa w***********g yang ingin kau tiduri menolak mu?"
"Bukan bodoh! Siapa yang bisa menolak ku huh?"Jawab Chanyeol sinis membuat kedua temannya tertawa kecil.
"Benar, tidak ada yang bisa menolak seorang Park Chanyeol" Chanyeol tersenyum miring mendengar ucapan Sehun.
"Jadi mengapa kau meminum vodka? Kau tidak akan menyentuh minuman itu jika tidak dalam masalah"
"Ayahku dan Byun pendek itu. Aishh sial!"
Jongin menarik gelas yang akan diisi lagi oleh laki-laki tinggi itu dengan vodka.
"Jangan mabuk. Kau akan gila jika mabuk"
"Jadi ceritakan ada apa?" Tanya Sehun yang sudah duduk di sebelah Chanyeol.
"Ayahku menyerahkan jabatan CEOnya padaku"
"Wow bukankah itu berita bagus? Aku dan Sehun bahkan sudah menunggu mu selama 2 tahun sejak orang tua kami menyerahkan perusahaannya pada kami" Jongin menepuk tangannya antusias tapi Chanyeol hanya menatapnya dengan wajah datar.
"Hey aku tidak akan bisa bebas lagi"
"Kau tidak lihat aku dan si hitam ini? Kami tetap bisa bermain bersamamu walaupun aku juga harus mengurusi perusahaan ku" Jongin mengangguk setuju dengan perkataan Sehun. Yeah mereka bahkan sudah mengurus perusahaan mereka selama dua tahun dan masih bisa berkumpul dan bermain bersama Chanyeol. Chanyeol hanya terlalu malas untuk mengurusi sesuatu, terutama mengurusi perusahaan keluarganya.
"Hey ini tidak buruk. Kau bahkan bisa mendapatkan w***********g yang kau suka jika menjabat sebagai CEO perusahaan. Mereka ingin hartamu dan kau dapat tubuh mereka"
"Cih aku tidak tertarik" Chanyeol memutar bola matanya malas mendengar ucapan m***m Jongin. Sudah bukan rahasia lagi jika laki-laki tan ini adalah m***m.
"Dan apa maksudmu dengan Byun pendek itu? Maksudmu Byun Baekhyun?" Sehun nampaknya cukup tertarik untuk membahas masalah Baekhyun. Dia dan Jongin cukup mengenal Baekhyun karena laki-laki mungil itu selalu di bully oleh Chanyeol.
"Ya ayahku memintanya mengawasi ku bahkan dia mendapatkan wewenang penuh untuk menarik semua fasilitas yang ayah berikan jika aku membuat masalah lagi"
"Hey ini menarik, bagaimana jika kita membantu Byun pendek itu?" Sehun menyeringai kecil kearah Jongin. Chanyeol hampir saja ingin menghajar wajah kedua temannya jika saja mereka tidak menjauh dari Chanyeol.
"Cih! Aku akan membunuh kalian berdua jika membantunya" Chanyeol menarik gelas nya dan kembali menuangkan vodka ke gelas itu lalu meminumnya hingga habis.
"Jangan minum lagi, atau aku akan menghubungi Byun manis itu Chan. Aku tidak main-main" Ancam Jongin sambil mengeluarkan ponsel nya. Chanyeol mengeram kesal dan menjauhkan gelas vodka itu darinya. Kedua teman Chanyeol tertawa geli melihat keadaan temannya itu. Tidak biasanya mereka bisa mempermainkan laki-laki tinggi itu.
**
"Baekhyun kau terlihat lelah" Luhan menyapa Baekhyun di lobi kantor. Dia tidak bisa tidur malam tadi, begitu banyak hal yang ada dalam pikirannya.
"Wow lihatlah kantung mata itu. Apa kau tidak tidur semalam Baek?" Kyungsoo sudah berdiri di sebelah Baekhyun dan meneliti wajah laki-laki mungil itu.
"Aku butuh strawberry milkshake" Luhan dan Kyungsoo terkekeh geli melihat temannya itu lebih memilih strawberry dari pada kopi yang seharusnya di butuhkannya.
"Kau butuh kopi Baekhyun bukan strawberry milkshake. Matamu merah dan kantung matamu itu begitu mengerikan. Ayo aku yang traktir" Luhan menarik Baekhyun dan Kyungsoo mengikuti mereka dari belakang.
"Jadi ada apa denganmu? Kenapa kau tidak tidur?" Saat ini mereka sudah berada di cafe perusahaan dan duduk menunggu pesanan mereka.
"Kemarin direktur membuat anak berandal itu murka. Dan dia menemui ku"
"Apa yang terjadi?" Tanya Kyungsoo setelah meletakkan ponsel nya.
"Dia meminta ku menolak permintaan ayahnya. Hey bagaimana bisa aku menolak permintaan orang yang sudah berperan penting dalam hidupku?"
"Dia sangat suka membullymu dulu Baek. Kali ini apa itu akan terjadi lagi?" Luhan menerima pesanan nya yang baru diantarkan kemeja mereka.
"Direktur memberikan ku beberapa orang bodyguard. Kurasa mereka bisa di manfaatkan" Baekhyun menyeringai kecil sambil mengaduk-aduk latte miliknya. Well sebenarnya dia ingin memesan strawberry tapi Luhan memaksa dan akhinya dia memesan latte.
"Haha kau hebat Byun Baek. Kau harus bisa menjinakkan serigala buas itu"
"Hufftt.. aku lelah" Baekhyun menidurkan kepalanya ke atas meja.
"Hey jangan tidur disini. Kita ada meeting dengan bagian produksi pukul 9 nanti"
"Bangunkan aku nanti. Aku benar-benar lelah" Kyungsoo menghela nafasnya, akhirnya dia membiarkan temannya itu untuk tidur sebentar.
"Baiklah tuan Byun"
__
"Dimana direktur? Ini sudah lewat jam 9?" Manager bagian produksi melihat jam tangannya berulang kali karena CEO perusahaan itu belum juga muncul untuk memulai rapat.
"Apa dia lupa jika kita ada rapat?"
"Tuan Byun, apa rapat di tunda?" Manager bagian pemasaran menuntut jawaban dari Baekhyun sebagai sekretaris direktur Park.
"Aku rasa tidak, kita tunggu sebentar lagi" Baekhyun meneliti dokumen-dokumen di depannya dengan serius.
Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dengan keras dan muncul empat orang laki-laki. Direktur Park muncul bersama satu orang laki-laki –Park Chanyeol– dengan kondisi di seret oleh kedua laki-laki berbadan besar yang memegang dengan kuat kedua lengannya.
"Maaf atas keterlambatan kami. Bisa kita mulai?" Park Chanyeol di dudukan di sebelah Baekhyun dan direktur Park duduk di tempatnya.
Baekhyun melirik laki-laki di sebelah nya yang terlihat begitu kesal karena harus di paksa mengikuti rapat perusahaan. Terlihat dari wajah kusut Chanyeol dan semua sumpah serapah yang keluar dari mulut laki-laki tinggi itu.
"Baiklah direktur, produksi bulan ini ..." Laki-laki tinggi itu tidak memperdulikan semua yang di katakan oleh laki-laki gendut yang duduk di depannya. Dia melirik ayahnya yang menyimak semua laporan itu. Dia memutar bola mata malas mengingat bagaimana ayahnya itu menyeretnya ke perusahaan ini. Chanyeol masih asyik menjelajahi dunia mimpinya saat tiba-tiba tubuhnya basah karena air yang di siram kan oleh kakak perempuannya. Chanyeol ingin marah tapi muncul dua orang bodyguard ayahnya dan Park Yoora memaksanya untuk mandi dan bersiap untuk pergi ke kantor. Tapi bukan Chanyeol namanya jika menuruti semua yang di katakan oleh kakaknya itu. Dia mengurung dirinya selama 2 jam penuh di dalam kamar mandi sebelum kedua bodyguard itu terpaksa mendobrak pintu kamar mandi itu dan yeah lihatlah keadaan Chanyeol sekarang. Dia duduk dengan malas dan kondisi yang amat berantakan.
"Membosankan" kalimat itu begitu saja keluar dari mulut Chanyeol membuat semua mata memandang kearah nya.
"Apa anda mengatakan sesuatu tuan muda?" Tanya manager itu pada Chanyeol.
"Membosankan! Ini benar-benar membosankan! Ayah biarkan aku pergi!!" Chanyeol berdiri tapi tubuhnya langsung di tahan oleh kedua bodyguard yang berdiri di belakangnya.
"Duduk! Rapat belum selesai!" Perintah direktur Park dengan penekanan disetiap katanya. Baekhyun melirik Chanyeol dengan malas, dia sangat tau bagaimana sifat anak berandal itu.
"Tapi ini sangat membosankan ayah!" Bodyguard itu memaksa Chanyeol untuk kembali duduk di tempatnya.
"Lanjutkan" Direktur Park tidak memperdulikan protes dari anaknya itu. Chanyeol mendengus kesal dan mengeluarkan ponsel miliknya lalu menghidupkan musik sekeras-kerasnya.
Semua mata kembali menatap kearah nya. Baekhyun menghela nafas nya lalu merebut paksa ponsel Chanyeol yang duduk di sebelah nya untuk mematikan musik itu.
"YAK APA YANG KAU LAKUKAN!!" Protes Chanyeol lalu merebut ponsel nya kembali dari tangan Baekhyun.
"Kita tunda rapat kali ini dan Baekhyun besok kita akan mengadakan pesta penyerahan jabatan. Tolong urus semua yang di perlukan" Direktur Park menghela nafas panjang melihat tingkah putranya itu. Dia menutup laporan yang di berikan Baekhyun padanya tadi.
"Baiklah direktur" Jawab Baekhyun sambil menuliskan sesuatu di jurnal miliknya.
"Kalian bisa kembali keruangan kalian, Chanyeol dan Baekhyun ikut ke ruanganku"
Direktur Park meninggalkan ruangan itu di ikuti Chanyeol yang di kawal kedua bodyguard ayahnya.
Baekhyun menghela nafas sambil membereskan dokumen-dokumen di meja nya.
"Baek fighting!" Luhan tersenyum kearah Baekhyun dan Kyungsoo juga menyemangati temannya itu.
Baekhyun tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya.
"Kami akan menunggu mu di tempat biasa waktu makan siang nanti" Baekhyun kembali menganggukkan kepalanya dan meninggalkan ruangan itu menuju ruangan direkturnya.
**
"Apa kau sadar apa yang baru saja kau lakukan tuan Park?" Direktur Park menatap tajam anaknya yang dengan angkuh duduk di depannya itu.
"Aku bosan. Aku tidak melakukan apapun" Jawab Chanyeol dengan santai tidak memperdulikan kemarahan dari ayahnya itu.
"Tidak melakukan apapun? Kau mengacaukan rapat penting dengan dewan direksi perusahaan Chanyeol!"
"Cih apa peduliku?"
"Baekhyun masuklah dan bawa dokumen yang kuminta malam tadi" Baekhyun yang baru saja ingin masuk ke ruangan itu kembali melangkah keluar mengambil dokumen yang di tinggalkan di meja nya.
"Ini direktur" Baekhyun menyerahkan dokumen itu pada direktur Park. sang atasan menerimanya dan membaca dokumen itu.
"Baiklah, jam 2 nanti akan ada meeting dengan perusahaan Kim. Kau harus memimpin rapat itu Chanyeol dan aku tidak menerima penolakan! Jika kau mengacaukan rapat ini, aku akan memotong kepalamu" Chanyeol memutar bola matanya malas lalu menghela nafas panjang.
"Dengan syarat, berikan aku apartemen baru. Aku bosan dengan apartemen lama ku"
"Tidak ada apartemen tuan Park. Kerjakan ini dan jangan buat kekacauan. Baekhyun kau bisa pergi"
"Baik direktur"
Baekhyun langsung pergi ke ruangannya, sejujurnya dia tidak tertarik mendengar pertengkaran ayah dan anak itu jadi dia sangat bersyukur direktur Park mengizinkannya pergi dari tempat itu.
__
Baekhyun, Luhan dan Kyungsoo sedang menyantap makan siangnya.
"Bagaimana bisa direktur yang sangat berwibawa itu mempunyai putra yang sangat nakal seperti Park Chanyeol? Ck lihatlah bagaimana dia mengacaukan rapat tadi" Luhan mengumpat kesal sambil menghabiskan makan siangnya. Baekhyun memutar bola matanya malas, dia sedang tidak dalam mood yang baik sekarang.
"Lu jangan membuat mood ku bertambah buruk"
"Apa nanti aku harus ikut rapat jam 2 Baek?" Tanya Kyungsoo sambil menyeruput minumannya.
"Ya kau dan Luhan harus ikut"
"Huuftt padahal pekerjaanku masih banyak. Kenaikan pendapatan bulan ini tidak terlalu baik, jadi aku harus mengolah keuangan untuk bagian produksi" Baekhyun dan Kyungsoo saling menatap satu sama lain lalu menggelengkan kepala mereka.
"Luhan kau itu jenius, kau bisa menyelesaikan dalam sehari. Jangan membuatku ingin memukulmu!"
"Kkkk~ aku hanya ingin bersantai sedikit Baek" Luhan tertawa kecil melihat respon dari Baekhyun tadi.
"Byun pendek kau disini?" Baekhyun menolehkan kepalanya karena seperti mengenal suara itu dan lagi memanggilnya dengan sebutan pendek.
Baekhyun melebarkan bola matanya karena merasa tidak asing dengan wajah laki-laki yang sudah berdiri di belakang Kyungsoo itu.
"Omo matilah aku" Gumam Baekhyun lalu berdiri "Apa yang kau lakukan disini tuan muda Kim Jongin?"
"Wah kau masih memanggil ku tuan muda? Haha bolehkah aku bergabung? Sepertinya ada satu kursi kosong disini" laki-laki tan bernama Kim Jongin itu melirik bangku kosong di sebelah Kyungsoo.
"Silahkan"
"Kyungsoo!" Baekhyun protes karena Kyungsoo mempersilahkan Jongin untuk duduk disebelah nya.
"Kenapa? dia sendirian dan kursi di sebelahku kosong. Kenapa tidak?" Jongin tersenyum penuh kemenangan lalu duduk di sebelah Kyungsoo.
"Namamu Kyungsoo? Aku Kim Jongin" Kyungsoo tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya.
"Tuan muda apa yang kau lakukan disini? Menemui teman tinggimu itu?"
"Tidak sepenuhnya, aku ada sedikit pekerjaan disini. Hey siapa laki-laki cantik ini? Bukankah kau.. ah aku tidak seharusnya mengatakannya" Luhan dan Baekhyun mengernyit bingung mendengar apa yang Jongin katakan. Sedangkan Kyungsoo dia hanya diam dan lebih memilih untuk menghabiskan makan siangnya.
"Baiklah tuan muda, kami harus pergi"
"Kenapa? Bukankah ini masih jam makan siang Byun?"
Baekhyun menghela nafasnya, tidak heran mereka berteman baik. Sifat mereka sama-sama menyebalkan.
"Ada pekerjaan yang harus kami selesaikan. Ayo Lu, Kyungsoo-ah" Kyungsoo Luhan mengikuti Baekhyun berdiri. Baekhyun sedikit membungkukkan tubuhnya lalu meninggalkan meja itu.
"Ah Kyungsoo" Kyungsoo berbalik karena namanya di panggil Jongin.
"Kita akan bertemu lagi" Kyungsoo mengernyit bingung dan membungkukkan tubuhnya sebentar lalu mengikuti Luhan dan Baekhyun yang sudah keluar dari café itu.
__
Baekhyun sudah menyiapkan dokumen yang di perlukan untuk rapat siang ini dan meninggalkan ruangan nya.
"Baekhyun" Baekhyun berhenti lalu berbalik dan melihat direktur Park berdiri di depan pintu ruangan nya.
"Ya direktur?"
"Beritahu Chanyeol apa yang harus dilakukannya saat rapat nanti. Dia yang akan memimpin rapat ini dan aku tidak ingin dia mengacaukannya seperti pagi tadi"
"Baik direktur. Hm.. dimana tuan muda Park Chanyeol?"
"Dia pergi bersama temannya beberapa menit yang lalu"
"Baiklah aku akan mencarinya" Baekhyun membungkukkan tubuhnya lalu meninggalkan direktur Park untuk mencari Chanyeol.
"Aissh merepotkan!" Baekhyun melirik jam yang berada di pergelangan tangannya " Rapat akan dimulai sebentar lagi, dimana anak nakal itu" Baekhyun memasuki lift dan mencarinya memeriksa setiap lantai gedung itu.
Baekhyun menyerah untuk mencarinya di setiap lantai karena masih ada 6 lantai lagi dan tidak ada waktu untuk itu. Akhirnya dia mengeluarkan ponsel miliknya dan menghubungi Chanyeol. Sejujurnya ini pertama kalinya Baekhyun menghubungi Chanyeol karena well.. Baekhyun benar-benar tidak ingin berurusan dengan laki-laki nakal itu.
'Halo?'
"Tuan muda, direktur Park meminta anda untuk segera menghadiri rapat"
'Ah Byun pendek, wah bukankah ini pertama kalinya kau menghubungi ku?'
"Yak! kau dimana? Kita tidak mempunyai waktu untuk bermain-main!"
'Aku di ruang rapat tuan Byun. Rapat akan di mulai 5 menit lagi. Jika kau tidak muncul dalam 5 menit aku akan meminta ayah mengganti sekretarisku’
Sial! Baekhyun mengumpat kesal. Dia buru-buru memutuskan panggilan itu dan menaiki lift. Baekhyun membuka pintu ruangan itu dengan nafas terengah-engah sehabis berlari. Dia melihat Chanyeol menyeringai licik padanya.
"Tuan Byun kau terlambat"
"Maafkan aku" Baekhyun terpaksa membungkukkan badannya karena kolega dari perusahaan Kim menatapnya. Dia melihat Kim Jongin menatapnya dan tertawa geli.
"Baiklah apa bisa kita mulai?"Direktur Park memulai rapat dan Baekhyun duduk di kursi nya yang berada di sebelah Chanyeol.
"Kau harus menerima hukumanmu tuan Byun" Chanyeol berbisik licik ke telinga Baekhyun. Baekhyun menatap Chanyeol kesal
"ini semua karena kau juga bodoh" umpat Baekhyun kesal.
"Kenapa kau menyalahkanku tuan Byun? Bukankahkah kau yang terlambat? Aku CEO perusahaan ini, jadi karena kau terlambat datang rapat kau akan mendapatkan hukumanmu nanti"
"Aku tidak peduli" Balas Baekhyun dengan sedikit meninggikan suaranya.
"Ada apa tuan Byun?" Tanya direktur Park padanya. Baekhyun akhirnya sadar jika dirinya sudah menjadi pusat perhatian.
"Tidak ada direktur, maafkan aku" Baekhyun dapat mendengar suara tawa menyebalkan Chanyeol di telinganya.
Sial! Aku harus bisa menahan emosiku batin Baekhyun dan fokus pada rapat itu.
**
"Lihat ayah, aku tidak melakukan apapun tadi? Kau seharusnya bangga padaku" Direktur Park menatap Chanyeol malas, Baekhyun sudah mengeram kesal melihat tingkah arogan Chanyeol.
"Baiklah kau bersikap baik kali ini" Chanyeol tersenyum miring kearah Baekhyun. Akhirnya dia memilih untuk mengikuti kemauan ayahnya dan menjadikan Baekhyun sekretarisnya. Well dari saat pertama kali mereka bertemu Chanyeol sudah tertarik pada Baekhyun. Tertarik dalam artian ingin selalu mengerjai laki-laki mungil itu. Dengan posisinya saat ini akan sangat mudah baginya mengerjai Baekhyun dan yeah Chanyeol akui dia sangat suka ekspresi Baekhyun yang kesal kepadanya itu.
**