Hallo, kalo nemu typo tolong ditoel-toel yaaahh! thank you muaaah
jangan lupa komentarnya!!
*******
Teruntuk kamu, terima kasih sudah menjadi pelangi dihariku. Kamu membuat setiap hari berwarna. Kuharap, aku tak akan pernah memudarkan warna yang telah kau torehkan.
Caption di salah satu foto yang di update Gior beberapa jam yang lalu. Kianna tersenyum masam saat membacanya. Tentu saja caption bak gulali itu ditujukan untuk pacar tercintanya, Nada.
Kianna mencebikkan bibir ketika ingat permintaan Nada. Bisa-bisanya kakak kelasnya satu itu, meminta Kianna untuk menuliskan cerpen masalah pribadinya.
"Kenapa sih tiba-tiba kak Nada minta aku buat bikini dia cerpen? Mana ceritanya mirip lagi dengan khayalan aku kemarin, ‘kan bete," gerutu Kia di atas kasur.
Kianna berguling ke kanan ke kiri. Pikirannya kembali teringat akan ucapan dan tindakan Gior yang cukup ambigu.
"Ngapain kak Bambang kalo mau ngomongi rambutku harus lewat kak Gior? Biasanya juga kak Bambang teriak-teriak kayak tarzan kalo mau ngomong apa pun. Apa itu cuma akal-akalan kak Gior karena pengen liat rambut aku diiket? Tapi—mana mungkin? Ah- tau ah, gelap!" Kianna menelungkupkan wajahnya di atas bantal.
Kianna memilih untuk tidur dibanding memikirkan segala kemungkinan yang menyebabkan halusinasinya semakin menjadi-jadi.
****
Saat pagi tiba, hal yang pertama yang dicari Kianna ketika gadis itu membuka mata yaitu smartphone. Sudah jelas, ia adalah seorang jomlo tulen tentu hanya SMS operator dan notifikasi Line promosi yang mampir meramaikan isi ponselnya.
Namun, meskipun berkali-kali mendapatkan kenyataan begitu, tak membuat Kianna patah semangat. Akan tetapi, pagi itu berbeda. Ada sebuah notifikasi berasal dari Direct Message instagramnya muncul. Nama Giorgio tertera di sana. Sontak Kianna duduk tegap, mengucek kedua matanya dan membaca isi DM itu dengan saksama dan dalam tempo yang lambat.
GiorgioFd :
Yesterday, 22.17 PM
Bocah, udah tidur belom?
Kianna! Sudah tidur yah?
Dicariin Bambang!
Today, 03.07 AM
Nyuekin orang ganteng, dosa!
Bisa masuk neraka!
Neraka j*****m L
Kianna, inget pesan Bambang kemarin yah!
Kianna kebo L
Kianna melotot membaca isi Direct Message. Jam 10 malam dan jam 3 subuh, pesan un-faedah yang dikirimkan oleh Gior. Kemungkinan besar akun Gior sedang dibajak teman-temannya.
Kenapa Gior mendadak mengiriminya Direct Message dan selalu membawa nama Bambang? Dengan perasaan linglung, Kianna mencoba mengabaikan isi pesan itu dan memilih untuk bersiap ke sekolah.
Berulang kali Kianna mematut wajahnya di cermin. Apakah dirinya hari ini harus menguncir rambut mengikuti permintaan Bambang yang diucapkan oleh Gior? Kianna menimbang-nimbang ucapan Gior kemarin sambil memegangi rambutnya.
"Sebenarnya yang pengen rambut aku dikuncir itu kak Gior apa kak Bambang sih? Kalo nanti aku kuncir, trus kak Bambang seneng, dia baper lagi. Tapi kalo ternyata cuma alasan kak Gior aja make tameng nama kak Bambang, apa artinya kak Gior seneng juga yah? Kenapa ucapanku jauh lebih ribet dan rumit sih?" gumam Kianna sambil mengacak rambutnya pelan.
Setelah penuh pertimbangan, Kianna akhirnya memutuskan untuk mengkucir rambutnya. Ini merupakan kali pertama ia lakukan di sekolah. Biasanya ia lebih memilih menggerai rambut panjangnya dengan poni menutupi dahi.
****
"Ya ampun, Kia!" pekik Andara excited ketika bertemu Kianna di gerbang depan sekolah.
Akibat terlalu lama bercermin dan menata rambut, Kianna datang ke sekolah lebih siang dari biasanya dan juga gadis itu tidak sempat meletakkan post it di meja Gior seperti hari-hari kemarin.
Mata Kianna menatap sosok Bambang. Cowok itu tampak seperti biasa, ceria dan selalu ramah serta senang menggoda cewek yang ada di sekitarnya. Kianna berjalan di depannya tak luput jadi bahan godaannya.
"Aih, kirain anak baru mana. Gak taunya, dedek gemes kelas sebelas toh. Tumben rambutnya dikucir, ga digerai?" kata Bambang menunjuk rambut Kianna.
Gadis itu memegang rambutnya dengan raut wajah penuh kebingungan mendengar ucapan itu keluar dari mulut Bambang. Bukankah cowok itu yang meminta Kianna seperti ini? Kenapa Bambang malah terkejut melihat Kianna? Apakah kakak kelasnya itu hanya berakting atau semua hanya akal-akalan Gior saja untuk mengusili Kianna?
"Iya. Kianna beda banget ya, Kak Bambang. Aku juga heran dia kucir rambutnya hari ini," celetuk Andara.
Kianna hanya menggeleng penuh rasa penasaran lalu melanjutkan jalannya menuju koridor mengabaikan ucapan Bambang dan Andara.
"Andara, nanti siang pulang sama siapa?" tanya kak Bambang.
Telinga Kianna masih berfungsi dengan baik, jadi pertanyaan Bambang pada Andara di belakangnya terdengar sangat jelas.
"Sendirilah, 'kan jomblo!" jawab Andara santai.
"Pulang nanti bareng aja gimana?" Bambang memberikan tawaran membuat Kianna berhenti berjalan dan menatap keduanya bergantian.
'Katanya kak Bambang naksir aku, kenapa yang diajak pulang bareng malah Andara?' batin Kianna bergejolak.
"Kak Bambang mau anterin Dara pulang? Gratis? serius? Ya udah, okay!" jawab Andara tanpa sungkan.
Kianna menggenggam tali tas erat-erat dan melanjutkan perjalanannya. Isi kepalanya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan aneh. Apa yang sebenarnya terjadi?
Di depannya, di jalan menuju tangga tepat di depan kelas Gior. Kakak kelas yang ganteng di atas rata-rata itu berdiri menyandar di salah satu pilar yang ada di sana sambil menatap ponselnya. Lagi-lagi, Kianna harus mengambil napas lebih banyak dan mengembuskannya perlahan. Menormalkan detak jantungnya yang kini berdentum-dentum keras. Reaksi seperti biasa ketika akan berdekatan dengan Gior.
Kianna berjalan menunduk, berpura-pura tidak melihat sosok Gior di sana, tapi harapan tinggal harapan ketika suara Gior terdengar di telinga gadis berponi depan itu.
"Ternyata nurut banget apa maunya Bambang," sindir Gior.
Kianna berhenti dan memberanikan diri menatap Gior yang arah pandangnya masih sibuk di layar ponsel yang ada di tangannya.
"Setelah Lutfi, tenyata kamu naksir Bambang?" ucap Gior lagi tanpa mengalihkan pandangannya pada ponsel. Kianna memiringkan kepala menatap Gior aneh.
"Menyenangkan hati orang lain termasuk kebaikan. Kebaikan juga salah satu ibadah. Anggap aja, Kia lagi nyari pahala bikin orang lain seneng." Jawaban Kianna membuat Gior mengangkat wajah untuk menatapnya.
Rasa panas menjalar ke seluruh permukaan wajah Kianna saat ditatap begitu lekat oleh Gior. Akan tetapi, Kianna memiliki suatu kelebihan untuk mengendalikan diri dan tidak menampakan rasa gugupnya di depan orang lain.
"Kenapa ga bales DM gue?" tanya Gior mengubah topik pembicaraan mereka.
Kianna menggenggam erat tali tasnya.
"Sudah tidur. Subuh belum bangun jam segitu, Kak," jawab Kianna jujur.
"Ya sudah."
Kianna menautkan kedua alisnya, bingung. Gior memiliki berapa banyak kepribadian sebenarnya? Cara menulis di i********: dan bertemu langsung sangat amat berbeda.
"Kia pamit ke kelas dulu, Kak, permisi." Kianna membalikkan tubuh dan kakinya sudah bersiap naik ke anak tangga pertama terpaksa harus berhenti ketika mendengar ucapan Gior.
"Lo cantik hari ini. Gue suka," ucap Gior dengan suara pelan, tetapi masih bisa didengar jelas oleh Kianna.
Kianna diam, kalimat prank dari Gior padanya ketika kalah taruhan dengan Bambang kembali diucapkan. Gadis cantik itu tidak ingin merasa senang berlebihan. Kianna menggeleng pelan dan sedikit berlari menaiki anak tangga agar cepat sampai ke kelasnya
.
*****
"Ki, kak Bambang itu ternyata asyik buat diajak cerita loh." Curhat Andara.
Kianna yang tengah mencari keberadaan ponselnya mendadak menoleh pada Andara.
"Kamu naksir?" tebak Kianna tanpa ekspresi.
Andara memilin rambut, pipinya merona merah jambu, ia bersikap salah tingkah. "Yah, apa salahnya buka hati buat cowok baru." Kianna menggeleng pelan mendengar jawaban itu.
"Aku mau ke perpustakaan. Kamu mau ikut ga?" ajak Kianna.
"Ogah ah, kalo ke perpustakaan. Aku nanti ke kantin aja. Yuk, turun." Andara begitu semangat hari ini, mungkin efek mulai merasakan benih-benih cinta membuat ceria hari-harinya.
Kianna menggenggam dua buku tebal hasil pinjamannya di perpustakaan. Mereka berdua turun dan berpisah di koridor dekat UKS.
"Nanti chat aja yah, kalo mau balik ke kelas." Pesan Andara dan Kianna mengangguk.
Kianna memilih mengambil buku baru untuk gadis itu baca setelah mengembalikan buku lamanya. Tak lama ia membuka ponsel, mencari update terbaru di i********: dan juga melihat notifikasi apa saja yang muncul di akun tulis onlinenya.
GiorgioFd :
Kosong! Sepi! Yang ngasih post it buat gue tiap hari sudah bosen kali yah? Padahal gue butuh semangat hari ini L
Instastory dibuat Gior empat jam yang lalu yang artinya sebelum mereka masuk kelas alias pagi tadi. Kianna merasa tak enak hati, akibat terlalu lama berkaca dan mengucir rambutnya, ia jadi kesiangan dan tidak sempat menempelkan post it ke laci meja Gior.
'Jadi, kak Gior nunggui post it yang aku kasih yah? Dia suka sama post it nya bukan sama yang kasih post it. Jangan baper, Ki.' batin Kianna meyakinkan diri.
Seketika Kianna berjengkit kaget saat ada seseorang yang menepuk pundaknya.
"Elo, gue cariin ke mana-mana ternyata di sini, Ki," desis Nada.
'Ya salam. Kianna lupa ucapan kak Nada kemarin!'
"Dasar kutu buku jadi kerjaannya ngadem di perpustakaan mulu," sindir Nada yang terlihat imut di mata Kianna. Gadis berponi itu hanya tersenyum simpul.
"By the way! Lo beda hari ini. Keliatan cantik kalo diiket gini. Lo tuh harus sering-sering ganti style rambut. Lo tuh cantik, tapi ketutup sama sikap lo yang pendiem macem patung gini. Cowok mau deketin juga jadinya bingung sama sikap lo," ucap Nada sambil membenahi rambut-rambut kecil yang berada di sekitaran pundak Kianna.
Kianna hanya diam memperhatikan cara Nada berbicara. Ternyata dugaannya jika Nada merupakan gadis manis yang kalem, lemah lembut dan tidak cerewet adalah salah.
"Oh yah. Ini notebooknya. Lo tulis di sini aja, yah. Lo tulis pas lo punya waktu luang aja. Gak perlu panjang- panjang asal pas di inti cerita aja." Nada menyodorkan sebuah buku kecil berwarna pink dengan sampul bertuliskan nama Nada.
Dengan ragu, Kianna menanyakan hal yang mungkin privasi untuk Nada.
"Ini cerita real life-nya kak Nada? Maaf, kalo Kia lancang nanya begini," kata Kianna gugup.
Nada mengangguk tegas, tidak ada sorot mata yang penuh kesedihan.
"Bikin di sana nama pacar gue Gio. Nama cowok yang gue taksir itu Aga." Mendengar ucapan Nada, Kianna sontak terkejut.
"Lo kaget? Woles! Gue sama Gior emang gak pernah pacaran. Kita itu ngejalani fake relationship demi ngejer target yang kita sukai masing-masing. Gue nganggep Gior itu kakak malahan. Lagian, Agam juga sekarang udah mulai deket sama gue. Jadi, gue mau akhiri drama ala-ala ini dengan Gior," jelas Nada panjang lebar.
"Gior available loh. Kalo lo mau, ntar gue comblangi sama dia. Lagian gue rasa lo berdua cocok tuh. Lo bisa ngimbangi dia yang cerewet banget macem cewek. Eh, tapi ini rahasia kita aja loh sekarang," ucap Nada dengan ceria.
Jantung Kianna berdegup kencang mendengar dengan saksama ucapan Nada barusan. Nada secara blak-blakan menceritakan rahasianya pada Kianna, yang tak lain adalah penganggum rahasia Gior.
"Siniin hape lo. Lo udah follow akun i********: gue belom? Gue sering ngesnapgram mukanya Agam di sana, tapi di close friend, ntar lo liat aja. Biar lo punya gambaran gimana si Agam itu. Sekalian ini, gue udah masukin no hape gue. Kalo ada apa-apa, chat gue aja yah ke Line atau w******p. Berhubung hape gue lagi di kelas, jadi gue belom bisa follback lo." Kianna hanya menyimak dengan terpana semua ucapan yang dilontarkan Nada padanya dan menanggapinya dengan anggukan.
"Ya udah. Gue ke kantin dulu. Kalo udah kelar, hubungi gue aja yah. Woles, ga usah buru-buru. Bye, Kia." Akhirnya Nada pamit meninggalkan Kianna sendirian.
Sungguh, semua ucapan Kianna nyaris sama seperti lamunannya waktu itu, hanya saja dibeberapa bagian yang berbeda.
'Pengen berharap lebih takut kecewa, tapi kalo gak berharap, mimpi gak akan pernah terwujud,' batin Kianna.
GiorgioFd :
Today, 10.03 AM
Bocah, gue bete! Kasih semangat kek
Mata Kianna seakan mau lepas ketika melihat isi DM yang baru saja dikirimkan oleh Gior. Demi apa pun, Kianna sangat mati penasaran apa maksud dibalik chat-chat absurd Gior padanya?
'Selain ganteng, pinter, baik, ramah, ternyata kak Gior juga absurd dan sok misterius. Apa sih maunya? Bikin Kia kegeeran lagi? Ujungnya prank kayak kemarin? Kalo emang suka, kenapa main kodenya gini banget. Bikin susah mecahinya,' batin Kianna.
*****
Dia tidak menyukai kamu
Melainkan dia sedang kesepian kebetulan ada kamu
- Bebby Shin -
******