"Aku merindukanmu." Louisa sungguh merasa tidak enak hati pada pria yang baru diketahuinya bernama Alex. Pria yang ternyata adalah tangan kanan Sebastian Arkane. Pernyataan yang baru saja Sebastian katakan, membuat pria yang Louisa perkirakan masih berusia di bawah 30 tahun tersebut terbatuk. Louisa melirik kesal Sebastian sebelum mengembalikan perhatian pada Alex. “Anda tidak apa-apa?” “Oh … tidak, Nona. Saya baik-baik saja.” Alex masih beberapa kali terbatuk sebelum pria itu benar-benar bisa bernapas tanpa hambatan. “Syukurlah,” gumam pelan Louisa. Lalu wanita muda itu menggeser pandangan. “Silahkan duduk Tuan Sebastian, dan katakan ada perlu apa anda repot-repot datang ke kantor saya.” “Sudah kukatakan kalau aku merin—” “Ayolah, Sebastian,” putus Louisa dengan nada putus asa. Wani