23 | Kemenangan Kedua

1532 Kata

Sasi mendesah tertahan saat Yudistira mengulum puncak dadanya. Tangan Sasi otomatis meremas rambut Yudistira untuk melampiaskan rasa nikmat yang membuat Sasi pening. Mulut Sasi membuka lalu menutup lagi, mencari secuil udara untuk membantu Sasi bernapas. Godaan yang Yudistira layangkan untuk Sasi benar-benar luar biasa. Rasanya setara, antara penolakan dengan apa yang Sasi dapat sekarang. "Daddy ... hhh ..." Sasi menggeliat di atas sofa. Napas Sasi terasa putus-putus saat tangan Yudistira berjalan, dari area d**a, berputar-putar di perut kemudian semakin turun ke bawah dan mengusap paha Sasi turun naik. Sasi akan bangkit untuk melihat, tapi pandangannya langsung disambut oleh tatapan Yudistira yang asing, terlihat lapar dan b*******h bersamaan. Yudistira menggerakkan bibirnya malas, dar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN