Yudistira merasa kepalanya berdenyut hebat. Belum sempat mencerna situasi yang sedang terjadi, Yudistira kembali diserang dengan benda lembab yang menubruk bibirnya secara paksa. Mata Yudistira membelalakkan dan Yudistira langsung menahan bahu Sasi untuk mendorong.
Tahu apa yang terjadi? Yudistira berusaha menyingkirkan Sasi, sementara Sasi semakin menekan tubuh dan wajahnya. Tapi memang tenaga Sasi tidak ada bandingannya dengan Yudistira. Ciuman Sasi terlepas didorongan kedua. Yudistira akan bangkit setelahnya, kemudian mendorong Sasi dengan keras setelah itu. Namun, rencana hanya tinggal rencana, karena Sasi yang liar tidak putus asa begitu saja. Sasi kembali mencium Yudistira, kali ini bibir Yudistira sampai digigit dengan ganas. Mata Sasi melotot menantang saat tatapan mereka bertemu
