Selamat Ulangtahun, Kinan

2004 Kata

Lagi dan lagi, ketika Maya kembali ke Jakarta dan berada di floristnya, ia pasti mendapat labrakan pertama dari Kinan. Sekarang sahabatnya itu duduk di ruang kerja Sunshine Florist dengan wajah kesal sedangkan Maya hanya duduk di sofa sambil menikmati soto yang dibawakan Kinan untuk sarapan. “Gue kaget tahu, datang-datang ke florist tapi yang jaga bukan lo.” Omel Kinan. Maya menyengir. “Hehe, maaf.” “Jadi kenapa yang ngurusin florist kemarin bukan lo? Terus sekarang orangnya kemana? Sebenarnya lo tuh kemana sih, May? Kenapa suka tiba-tiba ngilang kaya gini semenjak putus dari Arga?” Maya terdiam beberapa saat. Bingung harus menjelaskan darimana dengan Kinan, lagipula sepulang dari Dubai, Toni berpesan agar Maya tidak menceritakan kepada siapapun bahwa Ibra sedang berhubungan dengannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN