Desahan Maya ketika jemari Ibra memasukinya membuat libido Ibra makin naik. Ibra menjadi semakin semangat memainkan jemarinya dalam kewanitaan Maya, menggerakan jemarinya maju-mundur, keluar masuk dalam kewanitaan Maya dengan cepat. “Ibraa, ahh!” Mulut Maya terbuka, mendesah tak karuan dan menahan pekikannya ketika kocokan jemari Ibra pada kewanitaannya semakin membuatnya tak bisa berpikir jernih lagi. Ibra sontak mencium bibir Maya, melumatnya dengan keras. Jari telunjuk dan jari tengahnya memberi gerakan seperti menggaruk dinding kewanitaan Maya. Membuat Maya makin menggelinjang karena Ibra sangat lihai memainkan jemarinya pada kewanitaan Maya. “Sebut namaku semakin keras, Maya.” Bisik Ibra sensual sambil mengulum telinga Maya. “Ibraa, ahh… aku ingin…Eumhh!” Tubuh Maya sedikit melen