Malam ini, Dela pulang lebih lama dari biasanya karena banyak barang yang masuk dan dia harus membantu Dika untuk menghitung itu semua. Dela mengadahkan kepalanya ke atas, melihat langit malam yang dipenuhi bintang-bintang. Ingatan tentang Revo yang mengkhianatinya terlintas, membuat Dela menggeleng kuat-kuat. Teringat tentang Revo, laki-laki itu menghubungi Dela tadi pagi saat dia berangkat menuju kampus. Laki-laki itu meminta maaf dan mengatakan tak akan mengulang kesalahannya lagi jika Dela memaafkannya. Namun, tetap saja Revo melakukan manipulative. Dia tetap menyalahkan Dela atas perbuatannya itu. “Jangan ngelamun, kesambet entar.” Dela terkejut, menoleh ke kiri dan mendapati Dika yang berdiri di sampingnya. “Kenapa belum pulang?” lanjut Dika. Jika dilihat laki-laki ini cukup ta