Sudah kuputuskan

1878 Kata

POV DiLA Terhina untuk kesekian kali Mendengar Lingga ingin berbicara, semua orang pindah ke ruang keluarga. Meskipun AC di rumah Lingga masih menyala, tubuhku tetap merasakan hawa panas. "Kamu ngapain sama dia Lingga? Sudah Papa bilang bukan? Jangan berhubungan dengan anak Pak Adrian!" tegas Pak Bram. "Lingga mohon, Papa tenang dulu. Dengarkan Lingga cerita," ujarnya membuat jantungku semakin berdegup. Rasa hati ingin berada di dekat Lingga dan tidak ingin jauh darinya. "Kamu ngapain mepet-mepet anak saya?" bentak Mama Lingga. Aku tidak peduli. Aku tetap berada di samping Lingga mencari perlindungannya. Mama … maafin Dila, hari ini Dila harus siap dipermalukan untuk yang kesekian kali. Maafkan Dila telah melakukan kesalahan. Entah kenapa, rasa cintaku padanya mampu mengalahkan sega

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN