POV RARA "Menikahlah dengan Lingga!" Suara Pak Adrian terdengar. Tiba-tiba saja ia masuk kembali bersama Dila dan Tante Tania. Dila dengan wajah lemahnya menatap ke arahku penuh ketidakberdayaan. Terlihat Tante Tania menatap tajam penuh kebencian. Beberapa kali, Tante Tania mengusap air matanya. Meratap putrinya yang tengah dalam kehancuran. "Cepat putuskan! Sebentar lagi akan berdatangan para tamu dan juga penghulu!" sentak Pak Bram. "A--a-ku---." Sungguh, tiba-tiba saja lidahku terasa kelu. Mama juga hanya diam tak bergeming. "Ma," lirihku. Aku pun tidak tega menatap wajah Dila yang penuh kesedihan. "Semua keputusan ada ditangan kamu, Sayang," ucap Mama. "Kami berubah pikiran! Kalau Rara tidak mau menikah dengan Lingga. Maka, kami membatalkan untuk menanam saham di perusahaan m