"Halo?" "Apa?!" ucap Bima. "Ya udah kamu nggak usah ke rumah sakit. Di sini udah banyak yang jaga Rara. Bantu doa aja untuk Rara ya," ucap Bima kemudian mematikan sambungan telepon. "Kenapa, Bim?" tanya Papa Bima panik. "Rumah Lingga terbakar. Mamanya terjebak kobaran api yang besar. Lingga sendiri sekarang berada di rumah sakit karen shock mendengar berita tentang Mamanya," jawab Bima. Laki-laki itu memijit keningnya. "Kasihan juga kalau keluarga mereka jadi seperti ini," lirih Lirna. "Kamu kata siapa?" lanjut Lirna bertanya. "Barusan Dila memberi kabar. Tadinya mau kesini, tapi aku bilang nggak usah. Suruh temui Lingga saja. Gara juga sudah tak sabar minta bertemu dengan Papanya," jawab Bima. "Ada-ada saja masalah," lirihnya lagi. "Semoga saja Tami bisa diselamatkan," ujar