64. Wisuda

1006 Kata

Acara kelulusan Gibran sangat meriah. Gemerlap cahaya lampu menyinari setiap sudut ballroom hotel. Lelaki gagah yang tengah memakai toga itu tampak tersenyum lebar ke arah keluarganya. Wajahnya berseri-seri melihat kehadiran Azka dan Netta yang selama ini hanya ia lihat melalui skype. Papah Bara melihat anaknya menaiki podium pun tersenyum bangga. Ia memang tidak salah mendidik anak-anaknya untuk sukses. Apalagi ini adalah kedua kalinya Gibran mendapatkan beasiswa dan bersiap untuk mengejar doctoral. Sayagnya, Gibran malah tidak memilih itu. Ia beranggapan bahwa ingin sekali membangun perusahaan via cyber security yang sering kali memanggil para ahli komputer. Dirinya memang sangat bercita-cita untuk mengembangkan bakat anak bangsa. Sedangkan Mamah Ayu tak kuasa menahan air matanya saat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN