Mendengar celetukan itu, Kayna dan Velly pun kompak menoleh ke kamar, di sana terdapat Adresia yang mengerucutkan bibirnya kesal. “Sini, Res! Kayna jago jepret foto. Buktinya nih,” ajak Velly tersenyum senang membuat Adresia penasaran. “Mana gue mau lihat,” pinta Adresia dan meraih ponsel milik Kayna. Matany pun berbinar melihat jepretan temannya itu. “Ah, bagus, Kay. Gue mau dong!” Kayna mengangguk singkat. “Oke.” “Sekali aja, soalnya gue mau foto ekstem.” Adresia mengakhiri kalimatnya dengan tertawa lebar, lalu mulai memanjat balkon membuat Velly mendelik terkejut. Sementara Kayna yang sudah tahu pikiran Adresia pun memilih untuk diam dan menunggu gadis itu selesai dengan urusannya. Walapun sedikit ketakutan, Kayna berusaha untuk melakukan yang terbaik. Karena ini hanya sekali. “Ok