1. Malam pertama

1016 Kata
MENGANDUNG UNSUR DEWASA,KEKERASAN DLL  DI HARAP PEMBACA DAPAT BIJAK DALAM MEMBACA  Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, kini sepasang kekasih tengah menikmati malam pertama mereka dengan suasana romantis dan begitu panas. "Shhhhh ... Za ... ki ... ahhh" Safa mendesah saat Zaki membuat tanda kepemilikannya di leher Safa. Tak tinggal diam sekarang, tangan Zaki mulai merambah ke baju Safa. Tangannya menemukan dua gumpalan Safa elastis yang masih dilapisi bra Dengan hawa nafsu yang berkibar, Zaki langsung membuka baju Safa. Tangannya kini merangkak ke punggung Safa dengan cekatan melepas kail yang terpasang. Mata Zaki sudah dipenuhi kabut gairah, Zaki melahap mainan barunya dengan penuh semangat sampai sang majikan menghela nafas dengan senang. Begitu enaknya sampai-sampai tempat Zaki penuh sesak. Safa mulai gelisah, dia seperti terbang. Zaki semakin liar dengan aksinya hingga Safa membengkak di dadanya, Zaki benar-benar memanjakan Safa. Safa pun ikut membuka baju yang dikenakan Zaki, tak ingin kalah dari Zaki. Safa mulai mencium bibir Zaki dan menyeringai lembut. Bermain dengan lidahnya, mencoba menyeimbangkan permainan lidah Zaki. Sangat menyenangkan yang Zaki rasakan saat dua gundukan hangat itu menempel di dadanya, Sensasinya seperti disengat saat kulitnya saling menempel, udara juga terasa lebih panas menemani malam yang panjang ini. Zaki dengan cepat membawa Safa ke tempat tidur model pengantin dan membaringkannya. Zaki meraih dua gundukan yang kembali membengkak saat dia menyentuh ujungnya. "Zaki ahhhh" Safa menghela nafas saat Zaki kembali memberikan jejak cintanya disana. Zaki terus memberikan sentuhan yang membuat Safa semakin kewalahan, kini zaki turun untuk mencium setiap jengkal perut Safa. Sampai Zaki berhenti di pangkal paha Safa.  Zaki melepas semua penghalang di tubuh Safa hingga tidak ada satupun benang yang tertinggal. Wajah Safa merona karena gairah dan rasa malu untuk beberapa saat. Melanjutkan aksinya Zaki kembali melumat milik Safa, lidahnya yang menekan nekan di bawah sana membuat Safa bergerak tak menentu, pahanya merapat yang semakin menenggelamkan kepala Zaki di bawah sana. Hingga akhirnya Safa mendapatkan pelepasan pertamanya. Nafasnya memburu, sensasinya sangat luar biasa. Peluh sudah membasahi keningnya. "Buka sayang." Bisik Zaki tepat di telinga Safa. Suaranya serak yang terdengar sexy di telinga Safa. Safa perlahan membuka celana yang Zaki kenakan, sesuatu menonjol membuat Safa penasaran untuk menyentuhnya. Zaki memejamkan mata saat sentuhan tangan Safa berasa di miliknya. Desisan Zaki terdengar begitu candu untuk Safa. Safa melepas semua kain yang ada di tubuh Zaki. Melihat milik Zaki yang sudah mengacung membuat Safa menelan ludahnya. "Manjakan dia sayang." ucap Zaki lalu kembali mengecup bibir Safa. Safa menurutinya, perlahan Safa berlulut menyamakan wajahnya sejajar dengan milik Zaki. Safa mulai memegang milik Zaki yang sudah megeras. Mengurutnya dengan perlahan, membuat Zaki kembali merintih nikmat. Lalu Safa memasukannya kedalam mulut, sentuhan lidah hangat Safa pada milik Zaki benar-benar memabukan. Zaki sampai ikut memaju mundurkan miliknya di sana. Safa tak terbiasa namun ia coba dan tahan hingga akhirnya Zaki mendapat pelepasannya yang pertama. Kini Zaki kembali mengambil alih, menggendong tubuh munggil Safa ke atas ranjang. Kembali memberikan rangsangan hingga Safa siap di masukan. "Ini akan sedikit sakit, bertahan lah." ucap Zaki begitu lembut. Zaki mengarahkan miliknya pada milik Safa. Zaki melakukannya selembut mungkin, Zaki benar-benar memperlakukan Safa seperti barang yang mudah pecah. "Akhh Zaki... Sakit." jerit Safa saat milik Zaki berhasil menerobos masuk ke dalam miliknya. "Bertahanlah, sakitnya tak akan lama" ucap Zaki kembali mencumbu bibir Safa. Safa yang terbuai memberi kesempatan Zaki menggerakan miliknya perlahan. Safa masih terus merintih, namun lama kelamaan rintihan tersebut berubah menjadi desahan yang membuat Zaki semakin gencar memasuki Safa. "Ahhh... Zaki... Kau membuatku gila." desahan Safa semakin membuat Zaki menggila. "Panggil aku sayang." pinta Zaki saat ia akan mencapai titik kenikmatan. "Zaki... Shhh.. Zaki!" Safa mencekam tangannya di bahu Zaki, gerakan zaki semakin menggila seiring datangnya gelombang kenikmatan yang akan mereka raih. Tubuh mereka bergetar saat gelombang itu tiba. Mereka begitu menikmati malam yang panjang. Saling berbagi kenikmatan surga dunia. Menyalurkan hasrat yang sudah mereka pendam. Hingga tak terasa mereka menghabisakan waktu hingga dini hari. Safa sudah terkulai lemas di samping Zaki yang memeluknya erat. Safa bahagia, tugas pertamanya sebagai istri sudah ia penuhi. "Terimakasih sayang," Zaki tersenyum lalu mencium kening istrinya. "Ini sudah kewajibanku hm," senyuman Safa tak kalah manis dengan Zaki. "Tapi untuk malam ini kumohon sampai di sini saja rasanya masih sakit," lanjut Safa dan memajukankan bibir bawahnya. Gemas sekali Zaki di buatnya. "Hmm, baiklah tapi untuk kedepan nya jangan harap kau bisa kabur, kau membuatku candu sayang."kekeh Zaki sebelum memejamkan matanya di ceruk leher Safa. "Huh dasar!" Lagi-lagi Safa memajukan bibirnya. Zaki kembali menyesap d**a Safa, Seketika Safa membulatkan matanya. "Zaki... Aku lelah." "Sebentar saja." jawab Zaki enteng. Safa akan membuka suaranya tapi Zaki sudah lebih dulu bersuara. "Aku lebih suka seperti ini sekarang" "Jangan di gigit Zaki!" perotes safa. Ngilu sekali rasanya. "Tidurlah sayang" Zaki mengalihkan pembicaraan dan langsung memejamkan matanya di sana. Safa hanya membalas dengan anggukan. Tangan Zaki meraih selimut untuk menutupi tubuh polos mereka berdua. "Good night, sweetheart. " ucap Zaki dan mencium kening istrinya. "Night too, my husband." ucap safa langsung memeluk Zaki erat. ✳✳✳ Plak! Satu tamparan mendarat tepat di pipi kanan Safa membuat Safa jatuh tersungkur. "DASAR JALANG SIALAN BERANI-BERANI NYA KAU MENGAMBIL ZAKI DARI KU!" bentak wanita yang berada di depan Safa. "Hiks... Zaki tolong hiks..." tangisan Safa semakin menjadi karna penyiksaan yang di lakukan wanita di hadapannya. "DIAM KAU JALANG!" wanita tersebut langsung menjambak dan menampar kembali pipi Safa. "TOLONGGG!!!" ucap Safa sekuat tenaga. tangannya di ikat oleh wanita tersebut hingga Safa sulit untuk melawan dan kabur dari sana. "Apa salahku!" cecar Safa, mengapa begini nasibnya. "Kau telah merebut kebahagiaan ku sekarang terima lah balasannya" ucap wanita tersebut dengan rendah. "Aku tidak merebut apapun darimu!" "Zaki miliku sejak awal, lalu kau datang dan merebutnya. Dan kau masih bilang tak merebut apapun?" ucap wanita itu dengan tenang, sudut bibirnya terangkat sebelah. "Aku tidak merebutnya!" bela Safa, ia memberanikan diri menatap tajam sosok wanita di depannya. "Kau terlalu banyak bicara, ucapkan selamat tinggal pada dunia, manis." Tangannya mengarahkan pisau ke perut Safa. "Aaaaa! jangan ku mohonnn hiks..." ucap Safa memohon agar wanita tersebut tidak berbuat macam macam. Ia ingin tetap hidup. "Selamat bertemu kedua orang tuamu." Dan JLEB...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN