Bab 32. RDK

1929 Kata

Rasti yang bisanya tengah malam sudah sampai rumah, hingga hampir jam satu pagi dia belum jua datang. Bapak Rasti yang sedang sakit pun tak bisatidur hanya untuk menunggu anak terkasih. “Pak,” panggil Ibu Rasti yang ada di dalam kamr. “Iya, Bu,” jawab Ayah Rasti dengan raut wajah yang panik. “Si Rasti sudah pulang?” tanya istrinya. “Belum, Buk. Mungkin tadi acaranya lama, makanya dia belum sampai. Ibu tidur lagi saja, ya. Biar Bapak yang menunggunya di teras,” ujar bapaknya Rasti lagi. Mereka tak tahu, jika anak kesayangannya sudah tak bernyawa di luaran sana. Namun, saat Bapak Rasti sedang duduk di teras, terlihat dari kejauhan Rasti berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki dan tas yang biasa ia gunakan untuk tempat baju gantinya. Bapak Rasti terlihat lega, sebab anak gadisnya sudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN