Mereka pulang dengan tangan kosong. Tak ada cara lain, selain membuat Freya tenang. Hari-hari selalu mereka jalani seperti itu. Namun, Freya yang memang di takdirkan memiliki kelebihan itu, akan tetap menangis jika ada orang yang berniat jahat kepada mereka. Namun, keanehan itu, justru berbeda saat Freya memasuki bangku sekolah. Dia tak bisa sekalipun di buat menangis oleh satu temannya. Anak seusia dia, bermain, berebut mainan menjadi hal lumrah. Tetapi, hal itu bahkan di larang oleh ibundanya sebab beliau tahu konsekuensi yang akan terjadi. "Selamat pagi, Bu." Grizhelle masuk ke dalam ruang kepala sekolah. "Masuk," suruh ibu kepala sekolahanya. Grizhelle pun segera masuk. "Pagi, bu." Grizhelle kembali menyapanya. "Iya, pagi. Ada apa ya, Bu?" tanya kepala sekolah. Kepala sekolah di