“Hai,” sapa Adelio. Grizhelle hanya tersenyum saat membalas sapaan dari Adelio. “Mari masuk,”ajak Nyonya Lynn. Beliau berjalan terlebih dahulu. Mereka pun mengekor di belakangnya. “Maaf, Nyonya. Baju kami lusuh dan kotor.” Grizhelle merasa minder dengan keluarga Nyonya Lynn. Dia merasa suatu anugerah sebab diundang datang kediaman mereka, namun dengan tampilannya dia merasa tak pantas masuk ke rumah megah ini. “Nggak, kok. Kalian rapi, jangan begitulah. Oh iya, tadi jauh perjalanannya?” Nyonya Lynn seakan-akan tahu apa yang dirasakan oleh Grizelle sehingga memilih untuk mengalihkan pembicaraannya. “Lumayanlah, Nyonya. Yang lama itu, dari rumah kami ke jalan besar, soalnya belum ada angkot masuk ke dalam perkampungan. Biasalah, Nyonya. Kami kalau tak pergi jauh jarang ada yang mengenda