"Pak, tolong bantu ini. Aku masuk ke dalam dulu, ya." Adelio teringat dengan istrinya. Dia ingin tahu, bayi kecil yang saat ini sudah menyapa dunia. Terlihat Grizhelle dengan senyum sumringah kala menatapnya. Bayi mungil itu tertidur dalam pelukan ibunya. "Boleh aku menggendongnya?" tanya Adelio. "Boleh, ini. Dia gadis kecil kita. Cantik, matanya berwarna biru. Tapi aku bingung harus memberikan dia nama siapa. Aku sengaja menunggumu," ujar Grizhelle. Saat itu, Adelio malah teringat dengan perkataan Jovanka sebelum meninggal. *** K-kasihan, ya. D-dia lahir di tengah kebencian ini. Sampai kapan pun aku tak akan pernah ikhlas jika kamu hidup dan bahagia denganya. Kematianku, adalah sebuah kutukan untuknya. D-dia ...." Perkataam dari Jovanka sebelum meninggal dunia. *** "Freya, iya nam