Bab 10. RDK

1671 Kata
"Ini, Bu. Minum dulu," pinta Adelio. Wanita itu menenggak minumannya dengan tangan yang bergetar. Adelio merasa khawatir dengan wanita ini, beliau terlihat lebih tua dari ibundanya. Dia takut terjadi apa-apa karena kesalahannya. "Kita ke rumah sakit aja ya, Bu. Ayo." Adelio menggendong tubuh wanita itu ke dalam mobilnya. Orang-orang yang melihatnya sama sekali tak ada yang ingin membantunya. Mereka hanya melihat sembari berbisik tak tahu ala yang menjadi topik pembicaraannya. "Bu, maaf, ya. Kita ke rumah sakit, ya," ujar Adelio, lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia sesekali menatap wanita itu. Beliau menatap ke arah Adelio yang mengemudi. "Nak, maafkan ibu yang merepotkan kamu, ya. Nggak ada yang terluka, tetapi ibu hanya syok, Nak." Wanita itu mengatakan dengan nada lirih sembari tersenyum. "Oh iya, Bu. Saya juga minta maaf, tadi nggak fokus waktu mengemudikannya. Saya telepon Ibu saya dulu, takut beliu menunggu," ujar Adelio sembari meraih ponselnya yang ia letakkan di dashboard mobilnya. "Halo, Bu," sapa Adelio. "Iya, Nak. Kok tumben kamu lama, masih mampir di mana?" tanya Nyonya Lynn. "Aku masih mengantarkan orang ke rumah sakit. Ibu bisa pulang naik kendaraan lain, ya. Kalau nggak gitu hubungin orang rumah aja," pinta Adelio. "Ya Allah, kenapa kamu, Nak? Kamu nggak apa, kan?" Nyonya Lynn terdengar khawatir kepada anaknya itu . "Enggak apa-apa, Bu. Nanti, kalau aku udah pulang bakal aku jelaskan. Sudah dulu, ya," ujar Adelio dengan lembut. Adelio memutuskan panggilannya sembari menatap wanita itu. Wajah beliau masih terlihat pucat dan badan bergetar. "Bentar lagi sampai, Bu. Bentar, ya." Sesampainya di rumah sakit, Adelio kembali menggendong wanita itu. Dengan cepat pihak rumah sakit menanganinya. Adelio meminta perawat agar dia di perbolehkan untuk masuk. Dia ingin tahu bagaimana dengan tepat menangani orang yang syok berat karena ini. Saat bertemu dokter, Adelio dengan menjelaskan si dokter melakukan penanganan. Tak ada luka, tetapi dari raut wajah wanita itu terlihat tak baik- baik saja. Dokter pun menjelaskan. (Sambil belajar, ini juga hasil riset) *** Syok adalah kondisi di mana tekanan darah turun secara drastis, sehingga terjadi gangguan aliran darah dalam tubuh. Aliran darah yang terganggu membuat pasokan nutrisi dan oksigen yang berperan pada sel dan organ tubuh agar berfungsi secara normal, menjadi terhambat. Syok dapat memburuk dengan cepat, maka penanganannya harus segera dilakukan. Jika tidak, syok dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Langkah Penanganan Syok yang Tepat agar Terhindar dari Maut. Penanganan syok yang tepat perlu diketahui untuk menjauhkan penderitanya dari berbagai komplikasi. Jika Anda menjumpai orang yang mengalami syok, segera hubungi unit gawat darurat atau bawa ke rumah sakit terdekat. Melihat orang syok mungkin akan membuat Anda panik. Istilah syok di sini bukanlah jenis syok psikologis akibat kaget yang luar biasa, melainkan kondisi syok fisik yang harus segera ditangani agar nyawa penderita tidak melayang. Penanganan syok juga tidak bisa dilakukan sembarangan. Kondisi ini termasuk darurat medis yang membutuhkan penanganan di rumah sakit. Bagaimanakah penanganannya? Penyebab syok Syok bisa terjadi karena faktor yang berbeda-beda. Berikut adalah penyebab syok berdasarkan tipenya yang perlu Anda ketahui: ●Syok kardiogenik. Syok yang terjadi karena gangguan pada jantung, seperti serangan jantung atau gagal jantung. ●Syok neurogeni. Syok yang terjadi karena cedera saraf tulang belakang, akibat kecelakan atau cedera saat beraktivitas. ●Syok anafilaktik.Syok yang terjadi karena alergi akibat gigitan serangga, penggunaan obat-obatan, atau makanan maupun minuman. ●Syok sepsis. Syok yang terjadi karena infeksi yang masuk ke aliran darah, sehingga tubuh mengalami peradangan atau inflamasi. ●Syok hipovolemik. Syok yang terjadi karena hilangnya cairan atau darah dalam jumlah banyak, misalnya akibat diare, perdarahan pada kecelakaan, atau muntah darah. Metode penanganan syok yang terjadi secara tiba-tiba Ketika Anda menjumpai orang yang mengalami syok, langkah pertama adalah menghubungi nomor telepon gawat darurat 118 atau 119 untuk memanggil ambulans. Sementara menunggu ambulans datang, Anda dapat melakukan prosedur penanganan pertama pada penderita syok di bawah ini: •Baringkan penderita. Lakukan langkah ini jika memungkinkan. •Angkat kaki penderita tersebut sekitar 30 cm lebih tinggi dari kepala. Hindari langkah ini jika kepala, leher, maupun punggung penderita mengalami luka atau ada bagian tulang yang patah. •Jangan mengangkat kepala penderita. •Jika penderita muntah atau mengeluarkan darah dari •mulutnya, miringkan tubuhnya agar muntah dan darah tidak tertelan. •Bila penderita tidak bernapas, lakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau napas buatan. Namun, CPR hanya boleh dilakukan oleh orang yang pernah menjalani pelatihan teknik CPR. Bila ada luka yang terlihat, jangan menyentuh luka tersebut. Hindari kontak dengan luka sampai petugas kesehatan datang. •Pastikan penderita nyaman, misalnya menyelimuti penderita agar tetap hangat. Longgarkan pakaian penderita supaya jalan napasnya tak terhalang. •Jangan memindahkan atau menggerakkan penderita, kecuali ia berada di tempat yang berbahaya. Misalnya, di tengah jalan. •Dilarang memberi makanan atau minuman pada penderita. Proses diagnosis syok di rumah sakit Ketika sampai di rumah sakit, penanganan paling penting untuk penderita syok adalah memastikan bahwa aliran darah dan oksigen dalam tubuhnya kembali lancar. Langkah ini harus dilakukan sesegera mungkin. Umumnya, tenaga medis akan melakukan pemberian cairan tambahan melalui infus, obat-obatan (melalui infus maupun suntikan), transfusi darah, serta perawatan medis lainnya. Ketika penderita sudah sadarkan diri, dokter akan melakukan serangkaian tes untuk menentukan penyebab syok yang dialami oleh pasien. Berikut serangkaian tes yang dapat dilakukan: 1. Tes pencitraan Tes ini bisa berbentuk ultrasonografi (USG), X-ray, CT scan, dan MRI. Tujuannya adalah mengetahui ada atau tidaknya kerusakan pada jaringan serta organ dalam. Misalnya, organ yang rusak, patah tulang, otot yang robek, atau pertumbuhan yang tidak normal. 2. Tes darah Tes ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kondisi-kondisi tertentu yang terjadi pada tubuh pasien. Mulai dari sepsis atau infeksi darah, perdarahan yang parah, serta overdosis akibat obat-obatan. Penanganan syok oleh dokter di rumah sakit Setelah penyebab syok diketahui, dokter akan menyimpulkan jenis syok yang dialami oleh pasien. Tipe syok ini akan membantu dokter dalam menentukan metode pengobatan yang sesuai. Berikut beberapa contoh penanganan yang akan digunakan pada masing-masing kondisi: Epinefrin dan obat sejenisnya akan diberikan ketika pasien mengalami jenis syok anafilaksis. Transfusi darah akan dilakukan ketika pasien mengalami kehilangan banyak darah yang berujung pada syok, atau ketika pasien mengidap syok hipovolemik. Obat-obatan maupun operasi jantunguntuk mengobati syok kardiogenik. Obat antibiotik untuk menyembuhkan syok septik. Bisakah penderita syok sembuh total? Walaupun Syok dapat menyebabkan komplikasi yang serius pada tubuh penderita, namun bukan berarti penderita tak akan bisa pulih. Peluang kesembuhan penderita umumnya akan bergantung pada usia dan riwayat kesehatan pasien, penyebab syok, durasi pasien berada dalam kondisi syok, kerusakan organ dalam yang terjadi akibat syok, serta penanganan syok yang Anda terima. ____ Dokter pun menjelaskan panjang lebar ke Adelio. Setelah mendengar itu, justru Adelio sangat merasa bersalah. "Berarti salah, ya. Tindakan saya memindahkan lalu memberikannya minuman?" tanya Adelio mencoba memperjelas. "Iya, begitulah. Untung saja, Ibu ini tak ada riwayat jantung atau memiliki efek seerti yang saja jelaskan. Tetapi, jika ingin mengetahui lebih lanjut bisa mengikuti seperti yang saya sarankan," jawab Dokter. "Baik, Dok. Lakukan yang terbaik untuk Ibu ini. Bagaimana tindakan yang akan dilaksanakan, saya hanya nurut. Saya hanya ingin memastikan Ibu ini baik-baik saja dan seperti sedia kala." Adelio masih khawatir meski dokter pengatakan baik-baik saja. "Baiklah. Nanti kita jadwalkan untuk pengecekannya." Dokter menjabat tangan Adelio. Serangkaian medis di lakukan hanya ingin wanita itu tak mengalami trauma yang berkelanjutan. Wanita itu terkesima melihat kebaikan Adelio. Dia baru melihat, anak seorang bangsawan mampu baik dan sangat menghormati orang lain yang notabennya adalah rakyat biasa. "Ibu tadi hendak ke mana? Biar saya antarkan dan nanti lanjut saya antarkan pulang. Aku nggak ingin Ibu kenapa-napa. Sekali lagi, saya minta maaf," ujar Adelio kala kembali ke mobil dengan menggendong wanita itu. "Saya akan terus pantau kesehatan Ibu, ya. Misal terasa apa gitu, langsung hubungi saya. Saya meleng jadi nggak fokus," ujar Adelio. Wanita itu hanya bisa tersenyum, tak tahu harus berkata apa lagi. Dia hanya kagum dengan kebaikannya. Wanita tahu, jika orang bertanggung jawab akan melakukan hal yang sama. Tapi bagi wanita itu, Adelio lebih spesial. Anak bangsawan tak segan-segan menggendong rakyatnya walaupun Tahu memang itu yang harus dilakukan. "Bu, ada yang sakitkah?" tanya Adelio yang masih merasa khawatir. "Enggak kok, Nak. Kamu nggak merasa risih dekat sama Ibu?" tanya wanita itu. "Kenapa harus risih, Bu? Toh, kita sama-sama manusia," jawab Adelio sembari tersenyum. "Kita tahu sendiri, Aden anak seorang pemimpin di kota ini. Nah, Ibu hanya rakyat biasa," ujar wanita itu lagi. "Hahaha, ya Allah, Bu. Apa bedanya kita? Hanya status sosial aja? Di mata yang Maha Kuasa strata kita sama. Jika hewan harus kita lakukan dengan baik, kenapa kita nggak memanusiakan manusia. Maaf ya, Bu. Kalau rada kasar. Cuma terkadang seperti gimana gitu rasanya jika ada yang berkata seperti ini," ujar Adelio dengan nada yang halus. "Maaf ya, Nak." Ibu itu merasa tak enak hati. Adelio pun senyum kala menatapnya. "Nggak apa-apa, Bu. Sumpah merasa seperti di bedakan gitu kalau melihat dari status sosial. Takut kalau orang malah takut dengan saya sebah melihat dari segi itu. Oh iya, masih jauh Bu, rumahnya?" "Nggak, Nak. Perempatan itu belok ke kanan, ya." Ibu itu sembari menunjukan jalan. Adelio pun mengantarkan masuk dengan tetap memboponganya. "Bu, maaf nggak bisa lama. Saya langsung pulang, ya. Ini nomor saya, jika ada apa-apa langsung telepon. Dan ini, ada sedikit rezeki semoga bermanfaat, ya," ujar Adelip sembari memberikan beberapa uang untuk wanita itu. "Nggak usah, Nak. Makasih banget." Wanita itu mencoba mengembalikan uang itu. Tetapi, Adelio bergegas menghindar dan segera pulang. "Saya pulang dulu, Bu," ujar Adelio sedikit berlari menuju mobilnya. Adelio segera melajukan mobilnya, entah saat bersama wanita itu dia melupakan kejadian perihal Jovanka. Tetapi, saat ini dia sendiri bayangan Jovanka seakan-akan menghantuinya. ☆☆☆ Hai... Ini karya orisinal aku yang hanya exclusive ada di Innovel/Dreame/aplikasi sejenis di bawah naungan STARY PTE. Kalau kalian membaca dalam bentuk PDF/foto atau di platform lain, maka bisa dipastikan cerita ini sudah DISEBARLUASKAN secara TIDAK BERTANGGUNGJAWAB. Dengan kata lain, kalian membaca cerita hasil curian. Perlu kalian ketahui, cara tersebut tidak PERNAH SAYA IKHLASKAN baik di dunia atau akhirat. Karena dari cerita ini, ada penghasilan saya yang kalian curi. Kalau kalian membaca cerita dari hasil curian, bukan kah sama saja mencuri penghasilan saya? Dan bagi yang menyebarluaskan cerita ini, uang yang kalian peroleh TIDAK AKAN BERKAH. Tidak akan pernah aku ikhlaskan. Lina Agustin
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN