"Apakah pasti Pak Arsa akan membantuku, Mbak?" tanya Sabrina ragu. "Ya, aku sangat yakin. Sebab sepertinya Arsa sudah terlanjur mencintaimu." Ada senyum yang menghias di wajah Lara, yang membuat rona merah tiba-tiba hadir di wajah Sabrina. "Bagaimana Mbak Lara bisa dengan enteng mengatakan hal demikian?" sahut Sabrina sedikit cemberut. Melihat sahabatnya seperti kesal, Lara pun tertawa. "Memang aku harus bagaimana, Sabrina?" "Mbak, Pak Arsa itu 'kan suami Mbak Lara, kok gampang banget sih ngomongin perasaan suami sendiri?" "Sabrina, bukankah aku sudah pernah bilang kalau kami sudah pisah ranjang?" "Kalau itu aku tahu. Tapi ...?" "Begitu pun dengan perasaan yang ada pada diri kami, sudah lama hilang dan menguap seiring kebersamaan kami yang sudah lama tidak terjalin." Keduanya