" Alina, apa kamu yakin tidak akan ikut kami berbelanja? Aku serius, kalau kamu tidak memiliki pakaian yang bagus, maka aku bisa membelikannya untukmu,” ucap Vinna setelah sampai diarea Parkir. Matanya menatap Alina. Medengar perkataan Vinna, Alina hanya tersenyum sambil menggeleng. “ Tidak, Terimakasih. Sebaiknya aku kembali ketempat kerjaku, soalnya sudah mau masuk jam kerja kembali,” jawab Alina tetap menolak kebaikan Vinna. “ Yau dah kalau begitu. Kami pergi dulu, jangan lupa acaranya jam tujuh malam nanti.” Alina kembali mengangguk, matanya menatap Vinna yang mulai memasuki mobil Porsche. Mobil seharga Lima Miliyaran itu memang tidak semua memilikinya. Hanya orang – orang yang benar – benar berasal dari keluarga kelas atas saja yang mampu membeli dan mengendarai jenis mobil tersebu