Tolong…! Tolong…! Alina terus meronta untuk bisa terlepas dari pelukan Daniel Wirahadi yang sudah semakin liar. Berkali – kali Daniel menelan ludah saat kancing kemeja Alina bagian atas terlepas, hingga membuat bukit kembar miliknya sedikit terlihat begitu putih dan bersih tanpa noda sedikit pun, dan tentu saja hal ini semakin membakar gairah Daniel. Dengan nafas terengah – engah, Daniel mencoba menyibakan rambut Alina yang menghalangi lehernya, hingga kembali memperlihatkan jenjang leher yang putih membuat mata Daniel semakin liar. Anak buah Daniel hanya bisa melihat adegan yang dilakukan sang majikan tanpa bergerak sedikit pun. Mereka sama sekali tidak berani mengganggu kesenangan Daniel yang saat ini masih terus berusaha untuk menjinakan Alina yang juga semakin liar. “ Gak perlu t