Di sana, berdiri seorang tetangganya yang juga seorang tukang pijat. Pria paruh baya itu tersenyum sopan pada Nana. “Selamat malam, Mbak Nana. Saya dipanggil untuk memijat suami Mbak Shakira. Katanya, beliau jatuh dari tangga,” kata pria itu dengan nada ramah. Nana mengangguk sambil menahan tawa kecil dalam hati. “Oh, iya, Pak. Kamar mereka ada di atas sebelah kiri persis setelah tangga, Pak. Bapak bisa langsung ke sana.” Pria itu mengucapkan terima kasih dan menuju kamar Kenzi sesuai petunjuk Nana. Setelah memastikan pria itu masuk ke kamar Kenzi, Nana kembali ke kamarnya dengan perasaan campur aduk antara geli dan kesal. Ia duduk di tepi ranjang, mengingat kembali kejadian di dapur tadi. “Rupanya dia nggak bilang pada Shakira kalau tubuhnya dibanting sama aku,” gumam Nana dengan nada