Sebuah taman yang ditumbuhi berbagai macam pohon besar dengan lampu yang beraneka warna menjadi tujuan Syabil selanjutnya setelah sebelumnya makan malam di kedai nasi bebek. Ia tidak akan menyia-nyakan malam ini. Menikmati Sabtu malam yang cerah bersama kekasih hati. “Kenapa ke sini?” tanya Inara heran saat motor memasuki parkiran taman. Ia tadi berpikir jika mereka akan langsung kembali ke asrama. “Menikmati malam aja. Baru juga jam sembilan.” Syabil melepas helmnya. “Balik aja, Bil. Aku capek mau tidur.” Inara mencari alasan agar tidak bersama suaminya. “Di asrama sepi. Tadi aku lihat peserta banyak yang keluar. Kita balik jam sepuluh aja, gimana?” Inara berpikir sejenak. Ia lalu mengedarkan pandang ke arah taman dan sekitarnya. Ada banyak pedagang kaki lima menjajakan jualannya.