Bab 5 : Keberanian Cydney
Tubuhnya kini telah lepas dari belenggu yang mengikat tangan Cydney. Sekalipun masih dalam keadaan tidak berpakaian. Malu, pun sudah telat untuk gadis malang itu.
Dia berdiri dan mencengkeram rahang Marco, lelaki itu hanya diam mengikuti permainan wanita yang dianggap bocah baginya.
"Dengarkan aku! Sedikitpun aku tidak takut denganmu! Lebih baik aku mati, membusuk di sini dari pada harus menjadi b***k sekss-mu!" Sentuhan terakhir, Cydney, meludahh tepat pada wajah Marco.
Kurang ajar? Tentu saja tidak, lelaki itu yang memulai semua permainan ini. Dia yang menciptakan neraka bagi Cydney dan dirinya. Namun, Marco sama sekali tidak takut dengan ancaman yang di berikan oleh gadisnya saat ini.
Dengan tawa yang misterius, dan mengelap wajahnya dengan tangan. Marco justru memasukkan air ludah milik Cydney, ke dalam mulutnya. Dengan seringai anehnya.
"Maka– aku akan mengabulkan permintaanmu itu, baby." Marco berjalan mendekati Cydney, dan mencengkeram lengan jenjang Cydney dengan kuat.
"Membusuklah bersamaku, dengan kenikmatan yang pasti akan membuatmu terbang, hingga lupa ke mana kamu akan kembali." Marco tertawa dengan lantang. Dan kembali mencekal kedua tangan Cydney membawanya ke atas kepalanya.
Memberontak pun, tidak akan bisa melawan tenaga lelaki yang telah hilang arah karena terbakar nafsu dan emosinya.
Lagi dan lagi, Marco menghukum, memenjarakan Cydney dalam rasa yang tidak diinginkan, tetapi tidak bisa dia tolak. Pertarungan sengit, dan b*******h bagi Marco pun tidak bisa di elak oleh Cydney.
Marco, mencengkeram rahang Cydney, ketika wanita itu mulai melemas. Memasukkan cairan hitam yang pekat, namun tidak berasa. Cydney, berusaha untuk memuntahkan kembali. Akan tetapi, lelaki itu, memaksa dengan bringas agar gadisnya meminum tanpa sisa, untuk mengganti ceceran cairan yang terbuang.
Lelaki itu, terbaring di atas bed, yang bebauan telah mejadi satu, membaur di sana. Aroma bercinta, aroma keringat, darah yang keluar dari bekas bekas cambukan Cydney. Berada dalam satu ranjang itu.
Cydney, dia terkulai dengan lemas, di atas ranjang. Namun tubuhnya justru, mengeluarkan reaksi yang aneh. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya sendiri.
Satu hal yang pasti, sentuhan' Cydney, ingin seseorang menyentuhnya. Hanya itu yang dia butuhkan saat ini. Dengan mata yang memerah, berselimut kabut gairah.
Ya! Kelicikan Marco yang membawa Cydney hingga menjadi saat ini. Cairan yang dia masukkan dalam mulut Cydney, adalah salah satu obat pembangkit gairah, seharusnya tidak perlu banyak, hanya butuh satu hingga tiga tetes, tetapi, Marco justru menuangkan satu botol penuh pada wanita itu.
"Why, baby? Kamu membutuhkan sesuatu? Kamu tampak tidak baik," kikih Marco, mengejek. Dia tahu apa yang dibutuhkan oleh wanita itu saat ini.
Marco, menyentuh lengan Cydney, dan mengelusnya turun hingga siku. Cydney, benci, dan jijik. Namun, lagi dan lagi, pikiran dan tubuhnya seakan bertolak belakang. Dia memejamkan matanya, dan menikmati sentuhan itu.
Leguhan pelan pun keluar dari mulut Cydney, dan terdengar oleh telinga Marco. Senyum jahatnya kembali terlihat. Akan tetapi, Cydney, sama sekali tidak peduli dengan apapun yang dilakukan oleh Marco, dia hanya butuh belaian dari lelaki itu.
"Come on Marco. Jangan mempermainkan aku!"
Shiit! Apa yang aku katakan? No! Aku sudah gila, tapi– aku butuh, batin Cydney. Tubuhnya kini telah dikuasai oleh, bara api yang hanya akan padam dengan sentuhan demi sentuhan tangan Marco.
Mereka kembali, berperang dalam kotak empuk nan nyaman. Ranjang, ya– di sanalah mereka benar benar menghabiskan tenaga dan daya mereka.
Bedanya hanya kini, Cydney lah yang mendominasi permainan itu. Karena tipu muslihat yang di lakukan oleh Marco. Kini, berulang kali, wanita itu harus kehilangan cairan demi cairan yang justru membawa Cydney ke dalam rasa lega dan terlepas dari gairah yang menyiksanya.
"Aku kira kamu menolak dan memilih membusukk di sini baby. Tapi– lihat!" Marco benar benar menikmati apa yang dilakukan oleh Cydney.
"Shut up! Terlalu banyak bicara. Oh– ayolah, nikmati saja!" Tanpa lelah, tanpa ampun, keduanya saling menari indah dan erotis di atas bed.
Mencengkeram kuat, menarik, menjambak apapun yang bisa Cydney raih. Hingga, punggung Marco pun tidak lepas dari cakarannya. Balas dendam dan pengalihan rasa yang terus menyerang Cydney.
***
Tepat pukul sembilan pagi. Gelap dan sunyi, itulah yang terjadi pada kamar Cydney. Wanita itu terkapar tidak berdaya, dengan mata yang terpejam, tanpa apapun yang menutup tubuhnya. Dingin, lelah, keringat, yang dia rasakan.
Acuh, itulah Cydney saat ini. Dia terlalu lelah, hanya untuk menarik selimut menutupi dirinya. Untuk apa? Seseorang telah melihat luar dan dalam bahkan liar dan binallnya Cydney malam itu.
Marco, lelaki itu telah pergi sejak pagi buta, setelah berhasil membuat Cydney tertidur. Dia pun seakan mati dengan kenikmatan yang di ciptakan oleh wanita itu.
"Jangan bangunkan dia sebelum dia bangun dengan sendirinya." Itulah pesan yang di tinggalkan oleh, Marco pada pelayan dan penjaga di mansion miliknya.
Sementara itu, dia telah berada di sebuah perusahaan, yang bergerak di bidang perhotelan, dan menaungi beberapa pusat perbelanjaan. Di Kota Maxtron.
"Selamat pagi Tuan, mari silahkan masuk," sapa salh seorang staf hotel tersebut. Marco di bawa ke sebuah ruangan khusus yang mana hanya orang tertentu saja di dalamnya, dan bisa memasukinya.
"Bagaimana hari ini? Sepertinya banyak yang datang bukan?" tanya Marco tanpa basa basi.
"Saya sangat berterima kasih Tuan. Pelanggan Tuan memang sangat banyak, dan tentu saja menguntungkan bagi hotel kami. Terkadang saya heran dari mana mereka datang, dan membawa wanita yang begitu cantik cantik setiap harinya," tutur sang staf.
"Kamu masih meragukan bakatku? Jika kamu mau, kamu bisa pilih semua wanita yang ada di tanganku. Asalkan, semua ini jangan sampai terbongkar."
Marco menghisap rokok dengan dalam. Asap itu mengepul dan memenuhi semua ruangan tersebut.
"Tentu saya tidak pernah meragukan Anda. Ini barang yang Anda minta Tuan. Saya akan berkunjung, lain waktu. Perkejaan di sini semakin menumpuk, membuat saya stress," ujar Jeff.
Tawa Marco, mengawali jawaban yang begitu mengejek. Lelaki jahat itu, akan terus memperluas jaringan dalam dunia hitamnya. Tidak hanya menciptakan, wanita wanita malam yang begitu memikat dan menarik, tetapi juga akan mempengaruhi, banyak orang, untuk terus berbuat keluar jalur dari apa yang seharusnya dijauhi oleh para orang orang terhormat.
"Nikmati hidupmu, sebelum kehidupan memenjarakanmu boy! Kamu tahu, selama ini aku tidak pernah terikat dalam sebuah hubungan, tapi aku bisa menikmati semua yang aku inginkan."
Marco tersenyum miring. Terikat dengan sesuatu, ya– pernikahan dua tidak lakukan, tetapi dia bisa menikmati setiap tubuh wanita. Bisnisnya selalu lancar, karena dia selalu bermain licik! Melibatkan sanak keluarga dengan mengancam mereka, jika salah dari seorang menolak.
Bukankah itu sangat kejam? Begitulah Marco, terlahir dari rahim yang menjadi wanita malam. Seakan ingin membalas semua rasa sakit, rasa ketidakberdayaannya seorang ibu pada wanita lain, juga lelaki lelaki yang pernah menidurinya.
Temperamen, egois, kasar, kejam, dan semua sifat sifat iblis seakan melekat dalam dirinya. Jika ada satu kelembutan saja, itu hanyalah sebuah misi.
Agar dia bisa menjalankan semua rencana dengan baik dan benar. Tanpa penolakan tanpa kecurigaan.
Suara riuh rendah, seketika terjadi di depan ruangan itu. Seseorang berteriak, dengan keras. Hingga suaranya terdengar dari dalam.
Panik! Itulah yang terjadi, di dalam ruangan, Jeff, mulai berkeringat. Dan tangannya tiba tiba bergetar. Ia goyangkan kan kakinya untuk, mengurangi rasa takutnya.
"Buka! Minggir siapa kamu?!" teriak demi teriakan terus menggema. Keributan tidak lagi terelak, bahkan baju hantam pun terjadi.
Dan– lelaki yang sempat berteriak pun berhasil membuka pintu, betapa terkejutnya saat dia melihat–
Bersambung...
Tak bosan ya, saya ingatkan, jangan lupa follow akun ini. Agar kalian selalu tahu jika ada n****+ baru rilis. Salam sayang selalu untuk kalian semua