Bab 22: Hari Terbaik Malam yang indah, ditemani dengan lidah api dari pemanas ruangan manual. Cydney, dan Louis berbagi selimut bersama di depan perapian. Laki laki itu dengan mesra memeluk tubuh Cydney, dari balik punggungnya. "Kamu ingin memiliki berapa banyak anak, baby?" tanya Louis. Dia mengelus perut Cydney, yang terasa menyembul. Akhir akhir ini, Cydney memang merasa bahwa perutnya seakan terisi. Mungkin, karena dia belum buang air besar sejak tiga hari lalu. "Kamu memikirkannya? Tapi, Louis, aku sama sekali belum berpikir tentang itu. Kamu tahu, kalau aku masih terlalu dini untuk semua ini kan?" ujar Cydney, dengan menggenggam erat cangkir cokelatnya. "It's okay. Aku mengerti, kapanmu kamu siap. Aku hanya berpikir, berapa banyak yang kamu mau," kikih Louis. "Sebanyak yang Tu