Sekarang Kita Cuma Teman

Sekarang Kita Cuma Teman

book_age16+
20
IKUTI
1K
BACA
drama
sweet
like
intro-logo
Uraian

Kadang aku berpikir, apa iya ya tujuan pacaran cuma buat putus? Kalau iya, apa itu sebabnya orang memilih tidak pacaran? Dan selamanya terjebak dalam hubungan teman tapi saling punya perasaan?

Karena banyak yang bilang, cowok sama cewek nggak mungkin pure temenan. Pasti ada cenat-cenutan. Alasan doang biar bisa main ke rumah tanpa takut nyokap doi ngelarang. "Temen Tante, mau ngerjain tugas." Dah, urusan pasti beres. Beda kalau ngajak nonton film spiderman, pertanyaannya segerobak.

Aku pernah pacaran. Emm, satu kali. Mungkin yang kedua kali akan datang. Kalau sama dia lagi kayaknya enggak. Aman kok. Sekarang, kita cuma teman.

Ini ceritaku. Tentang bagaimana dia datang dalam hidupku. Kemudian menempati perannya sebagai yang paling berharga dalam hatiku. Saat dia pergi, hatiku memang tak siap kehilangan. Namun perlahan, dia terbiasa dengan status baru kami yang hanya teman.

chap-preview
Pratinjau gratis
Begadang Malam dan Tidur Pagi di Kelas
"Selamat pagi anak-anak," ujar Pak Hotmen memulai pembicaraan. Eh, maksudku pelajaran. Maklum, si Bapak kayaknya lebih suka cerita daripada ngajarin mata pelajaran yang ia pikul, kimia. Ada aja yang nyangkut diujung bibirnya yang agak tebal itu. Rasanya gatal sekali kalau tidak dia ceritakan pada kami. Bayangin aja, tadi malam istrinya ngigau aja dia bahas. Aduh Pak, masih dibawah umur kami. Ceritanya menjadi pengantar sempurna untuk aku yang dari tadi mau berangkat sudah ngantuk. Yaah, pengantar apalagi kalau bukan tidur. Duh mata udah 5 watt aja rasanya. Makin redup, makin dalam, lebih dalam. Jika kamu melihat jam ini kamu akan tertidur. Satu, dua, tiga. Loh kok jadi kayak hipnotis orang? Em salah salah, "Hoey," seru sebuah suara di atas gendang telingaku. "Ashiap Kopral,"jawabku spontan. "Kopral Koprol. Baru jam pertama sudah tidur kamu Rovan." Nada suara Pak Hotmen mulai nggak enak. Alamat kebakaran nih si lelaki panas. "A-a*u Pak. Eh, anu." "Astaga, malah ngomong kotor. Kamu ya Semprul." "Bu-bukan Pak. Bapak kan tau saya kalau ngomong suka belibet." "Ah alasan, kamu pasti nonton bola kan semalam?" "Nggak Pak, saya mabok, Eh main bola." "Ah terserah.Sekarang kamu lari keliling lapangan 10 kali. Habis itu push up 25 kali biar seger. Masih pagi kok tidur." "Bapak masih pagi kok ngehukum Pak?" "Bilang apa kamu?" "Nggak Pak. Silap, eh siap laksanakan!" Hadeuh dihukum maning to ndok. Satu, dua, satu, dua Kanan, kiri, kanan.... Ahha, bukan bukan Atta Halilintar ya. Ahha itu ekspresi. Aku punya ide. Gimana kalau sambil lari-lari, aku nyanyi deh. Kamu yang baca juga nyanyi ya? Aku punya anjing kecil Ku beri nama Helly Dia Senang bermain-main Sambil berlari-lari Helly, guk guk guk. Kemari, guk guk guk. Ayo lari-lari Eh eh eh, tunggu bentar, wait a second everybody. Yang sedang lari kan aku? Jadi aku Helly dong? Jadi aku anak an*ing? Waah kalian yang ikutan nyanyi kebangetan sih. Tunggu ya aku kirimin paket bom panci ke rumah kalian. Atau aku paketin sianida mau? Hahaha. Ganti lagu dong bosque. Nah aku buka requestan aja lah ya. Hallo 87,6 Helly FM, mau request lagu apa? Langsung yuk sis bisa telepon ke 085769688986. Waah cantik ya nomornya. Cantikan mana sama cewek kalian? Apa? Nggak punya cewek? Hadeuh. Cupuuu. "Hah, hah, hah, lelah dedek bang nggak kuat lagi," gumamku. Sudah sepuluh keliling ini, push up 25 juga udah. Duh capek beut. Boleh lambaikan tangan ke kamera nggak ya? Eh, jangan deh. Kemaren ada yang lambiai-lambai, malah masuk BK. Gak mau ah.Balek ke kelas aja. "Sudah selesai Rovan?" "s**u, sudah Pak." "s**u, duduk Kamu." "Babaik Pak." "Kamu tuh ya. Nggak kapok tidur terus di jam saya?" "Bapak juga nggak koplak, eh kaplok, eh kapok Pak ngehukum saya terus?" "Itu sudah tugas saya, mendidik kamu biar jadi orang bener." "Loh, di luar sana banyak orang terdidik yang malah nggak bener Pak?" "Ngejawab aja Kamu. Makanya guru itu kerja keras. Mendidik orang bukan cuma biar pintar, tapi juga biar benar. Karena akan lebih mudah memintarkan orang benar daripada membenarkan orang pintar. Paham kamu?" "Nah kalo itu saya sepakat Pak. Tapi hati-hati lho Pak. Ada kang nasi goreng di depan." "Sudah-sudah. Kamu kerjakan soal latihan yang di depan. 10 menit lagi dikumpul." Alamakjang, cem mana rupanya ini. Tak ngerti apa-apa aku. 10 menit pula waktunya. Yaudah deh salin soal aja. Nanti dikasih nilai 10/100, upah nulis, hehe. Tik tok tik tok tik tok tik, tik tok tik tok tik tok. Eh, perasaan bunyi jam dinding nggak gitu deh. Siapa yang ganti? Waah ini mah soundtrack game bola di rental PS semalam. Mm, ngomong-ngomong soal semalam.... *** "Bang, main lagi lah bang?" ucapku pada Bang Piki "Aduh ngantuk kali Abang Dek. Sana kau aja si Husein?" Bang Piki menguap, meski meyakinkan aku tahu dia berpura-pura. " Alah, bilang aja Abang udah nggak niat main, kalah terus punya." "Ngantuk ini serius. Biasanya Abang juga ada menangnya kan sama kamu?" "Ya iyalah Abang menang, orang Abang pake Barcelona aku pake Persib Bandung? Gempor itu Lord Hariono suruh ngejar-ngejar Simessi Bang?" "Hahaha. Dah kamu main sama Si Husein aja." "Ah Si Husein nggak enak Bang. Kalau kalah nyalahin stik dia." "Kasih dia stick yang bagus." "Sama aja Bang. Nanti alasannya matanya dicium kelelalewar pas mau nendang makanya nggak gol." "Hahaha, Kelelawar Ada-ada aja Kamu." "Rovan, Van Rovan," seru seseorang dari balik pintu rental. "Eh Bang Bogem," jawabku setelah berlari mwnghampiri. "Ini Abang kau Si Robin mabok lagi dia," kata Bang Bogem sembari memapah Abangku yang mabok. "Walaaah makasi banyak ya Bang." "Yaudah Abang anterin sampe rumah deh. Ini ada si Tania juga nih." Astaga berat banget ni orang. Keberatan dosa apa ya? Kalau bukan Abangku sudah aku tinggal dari tadi. Aku merogoh saku, mencari kunci pintu. Beberapa jenak aku sadar bahwa uang rental tadi belum kubayar. Tak apalah, besok-besok juga bisa. Bang Piki santuy ini. Kan dia yang kalah ya? Harusnya dia yang bayar? "Abang pulang dulu Van." Bang Bogem pamit setelah menggeletakkan Si Robin diatas tempat tidurnya. Sudah seperti kerjaan sih buat Bang Bogem mengantar si Bangor ini kalau mabok. Walau ketua preman, Bang Bogem hatinya baik. Oh iya, kalia tau kenapa dia dinamai Bogem? Karena Bogemannya Dahsyat. Didiberi sekali, orang bisa anemia, eh amnesia. "Kak Tania, pulang sono. Bapak Emak pasti udah nyariin." "Nggak ah Kakak mau disini aja nemenin Robin." "Pualng kak. Ngapain sih nemenin Si Bangor ini?" "Van, kakak tu sayang sama Robin." "Kak, kalau Kakak sayang sama Bang Robin, harusnya kakak cegah dia buat mabuk. Bukan malah ditemenin ke bar." "Tapi...," "Ah pulang ah Kak. Besok kesini lagi nggak apa-apa. Aku nggak mau ya rumah aku digedordor sama suruhan Bapaknya Kakak." "Iya deh. Kakak pulang ya. Titip salam buat Robin kalau dia bangun.: "Hmm." Sudah jam 3. Kalau tidur, nanti subuh kelewatan, ah tunggu ajalah. Sekalian masakin nasi goreng kali ya buat si Bangor ini. Kalau-kalau nanti dia bangun dsn lapar. Untung beras masih ada. Besok aku telpon Kak Rossi deh, minta dia kirimin uang lagi. Semoga aja dia ada. Sambil masak, kita nyanyi-nyanyi tipis-tipis. Jangan ada yang request Helly lagi ya? Ey senangnya dalam hati, kalau beristri dua. Ups, maap dibawah umur. Udah ah, ini juga udah kelar nasi gorengnya. Aku bikin 3 porsi. Satu buat Bang Robin, satunya untuk makan pagi aku. Nah yang sisanya nanti aku bawa ke sekolah buat bekal. Mayan jadi nggak harus ke warung. "Ey Rovan, malah ngelamun. Sudah selesai kamu?" "Susudah Pak," jawabku kaget. Sumpah ngagetin aja Bapak Lelaki Panas. Jantung aman jantung?

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Om, Jadi Cinta Enggak?

read
97.2K
bc

JANUARI

read
43.8K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.4K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.5K
bc

Scandal Para Ipar

read
704.5K
bc

Tentang Cinta Kita

read
214.0K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
171.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook