Sepertinya malam ini tidak jadi keluar, William masih tertidur sangat pulas bahkan dengkuran itu terdengar ditelinga Dira. Dira menengok jam rupanya sudah menunjukan angka sepuluh. Indira kemudian berdiri dari tempat duduknya dan keluar. ‘’Dir, kosanmu itu siapa?’’ tanya tetangga yang masih terjaga. Indira tersenyum dan menjawab. ‘’Dia Papahnya Emah, kebetulan kami baru ketemu beberapa waktu lalu hehe.’’ ‘’Oh gitu, pantasan mirip Emah.’’ ‘’Namanya anak sama Bapak ya miriplah kak.’’ Jawabnya. ‘’Yaudah, aku masuk kedalam duluan ya Dir, malam.’’ Dira mengangguk dan masuk kedalam juga, tiba- tiba ia merasakan perutnya lapar ia pengen membeli tahu tek- tek. Dira kembali keluar menatap langit yang sebentar lagi ingin hujan, terlihat awan bewarna pekat dan tak berbintang. Dira mengambil