Renata Paris

1044 Kata

"Enam minggu lagi...," jawab Guntur. Kali ini diliriknya Nayra sekilas. Kilat khawatir menerpa dirinya. "Wah. Jangan lupa undang saya, ya, Pak. Ngomong sama Sheren gampang-gampang susah. Maklum, Seleb...," ujar Tata lagi. Dia sepertinya mencurigai sesuatu di dalam ruangan itu. Sesekali diliriknya penuh curiga ke arah Nayra dan adiknya. "Ya..., akan saya undang kamu...," ujar Guntur akhirnya. "Pak..., kita pamit ...," pamit Farid. Farid memahami situasi di ruangan itu sekarang. Dengan gerak cepat namun pasti dia gamit lengan Nayra. Kemudian menggenggam mesra tangan Nayra. "Kita pulang, Nayra. Nanti aku kabari kapan kita ke sini lagi," desah Farid memandang mesra Nayra. Nayra tersenyum kecut melihat akting Farid yang luar biasa itu. Dia langsung mengerti saat Farid mengerdipkan matanya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN