22. Berani Melawan

1443 Kata

“Bapak demam,” gumam Jemima, setelah tak sengaja lengannya bersentuhan dengan lengan Semeru, saat mereka berjalan ke arah mobil. Mereka menuju apartemen Semeru atas keinginan Jemima sendiri, karena tak ingin membuat Semeru murka. Dan tidak ada sahutan dari Semeru hingga mobil akhirnya membaur dengan kendaraan lain, di jalan raya yang padat. Jemima yang mengkhawatirkan Semeru, menyentuh kembali lengan pria itu untuk memastikannya. Dan ternyata memang benar, Semeru tengah demam. “Bapak demam. Bapak masih sanggup nyetir?” tanya Jemima kemudian. “Saya nggak apa-apa. Kamu tidak perlu mengkhawatirkan saya.” Semeru menyahut dingin yang kembali membuat Jemima tercubit hatinya. Mendapat tanggapan seperti itu, Jemima akhirnya memutuskan untuk diam. Diam adalah keputusan terbaik saat ini bagi J

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN