{Tentang rindu yang tak kunjung usai, selalu ku kabarkan pada semesta dengan getir yang kusimpan sendiri, meski harapan itu telah hampa... Aku telah kalah, Tuan... Sekuat apapun cinta, ternyata tak cukup untuk menebus kebersamaan itu serta ruas-ruas rindu yang begitu mengembu harus aku relakan hangus terbakar menjadi abu. Tuan... lidahku patah, bicaraku terbata, penaku pun tumpul tak bertinta. Seandainya saja Tuan bisa, berbagi cerita , atau sekedar mendengar, aku ingin bercerita dengan mu, bersama kepala yang amnesia, yang isinya hanya aku dan kau saja. Aku tahu persis apa yang sedang kurasakan, dan ini bukan rasa sepi, rasa sepi hanya akan membuatku dengan lebih mudah mengizinkan orang lain masuk dan mengisi kekosongan dalam diri, rasa sepi yang hanya akan membuatku pergi keluar da