{ Maaf, biar aku mundur saja Tuan... Terlalu banyak sabar yang sia-sia. Aku telah keliru, aku keliru jika berpikir kau akan berubah seiring berjalannya waktu, dan aku tetap bertahan... Karena ternyata kau tidak butuh sabar, melainkan aku yang kurang sadar... Seharusnya aku melepas mu lebih awal, agar tidak ada manusia yang rela menyakiti dirinya sendiri demi seseorang yang memang tidak akan pernah berubah..... Namun bukan berarti dalam hal ini aku justru menyalahkan mu Tuan... Tidak.
Bukan seperti itu maksud hatiku! Di sini tetap aku yang salah, aku yang kurang sadar, aku yang terlalu banyak berharap, dan aku yang terlalu naif dengan berpikir duniamu dan duniaku itu sama. } Monolog Angelina.
Senyum itu turut terbit di bingkai wajah cantik Angelina saat tiba-tiba tangan Angelina mula
