Toxic

1610 Kata

{Ketika kita putuskan semua untuk berakhir, kau berpikir aku tak merasa kehilangan hanya karena kau tak melihat air mataku mengalir. Aku tidak mudah menangis, tapi bukan berarti hatiku saat ini tidak teriris perih. Percayalah, aku tidak tumbuh sebagai sosok yang pandai berekspresi dengan luas. Rinduku tidak pernah kau rasakan, karena aku jarang mengucapkannya. Kasih sayangku tidak terasa bagimu, karena aku adalah orang yang canggung. Jadi jika kamu bertanya apakah aku menyesal sudah mengenal dan mencintai mu, aku jawab ia pun kalau tidak akan percaya. Ah, sudahlah. Mungkin aku memang di takdirnya untuk merasakan semuanya dalam diam dan sendirian. Memeluknya dalam dekapan penuh keikhlasan. Jadi, maafkan jika aku terlalu meromantisasi cerita tentang kau dan aku. Kita memang masih bukan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN