Mr...?

1930 Kata

Harapan hanya tinggal kenangan. Semua impian untuk hidup bersama akhirnya gugur begitu saja bersama ego dan hanya menyisakan luka yang terasa semakin perih menghimpit kalbu. Janji menua bersama pun kini hanya tinggal ilusi, tergantikan dilema hati yang kian mengiris perih. Ingin menyalahkan, tapi bingung pada siapa, ingin menentang, tapi untuk apa? Bukankah jalan takdir kita sudah di tentukan yang kuasa, lalu apa yang bisa kau banggakan. Kita hanya bisa berencana, tapi tetap yang kuasa yang menentukan kemana semua akan berakhir, lantas salahkah hati yang merasa rindu padanya, padanya yang sempat mengukir manisnya madu , meski pada akhirnya rasa pahit dari empedu pun harus ikut tercicipi hati dan logika. Lalu bagaimana mungkin ada seorang ayah yang justru mendoakan putrinya bernasib sama

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN