Dalam satu waktu manusia berdoa dengan hati yang menggebu, dengan harapan Tuhan mengabulkan doa itu meski berlumur dosa. Dalam ruangan pilu, manusia berlagak menanti siapa yang sejati, entah atas nama cinta atau bualan semata. Dengan waras yang berusaha akan rapuh perlahan menggerogoti seakan-akan utuh dan tak ada yang tahu berapa gilanya di riung derita, tak ada yang tahu walaupun dikuliti hingga buta. Bertahan tapi tak ada kepastian, tapi melepaskan pun tak kunjung lekang. Lalu bagaimana cara menata hati, saat lara hanya terkulai pilu dalam derita. Saat Darren kelimpungan dengan golongan darah O yang tidak kunjung ada, dia datang bagai pahlawan tanpa sapaan lembut yang mencoba berbisik pada sang dersik. "Dokter. Golongan darah aku O. Silahkan ambil dan selamat Angelina..." Ucap oran