“ARGGHHH…” Teriakan Selir Yuen terdengar di seluruh penjuru paviliun miliknya. Ada bangkai tikus mati yang lehernya disayat-sayat, tergantung di langi-lagit kamar miliknya. Belum lagi bau menyengat yang dihasilkan, benar-benar membuat mengganggu indra penciuman. Selir Yuen jatuh terduduk, darah dari tikus mati itu masih menetes-netes bahkan mengenai gaunnya. Ia mendekap bibirnya dengan erat, matanya bergerak gelisah memindai paviliun miliknya. Tidak mungkin kan jika arwah Nyonya Suzie bangkit dan memberi terror balas dendam padanya? Selir Yuen memeluk tubuhnya dengan erat, tapi saat itu juga ia mendengar sebuah suara yang membuat bulu kuduknya meremang. “YUEN, KAU TELAH MEMBUNUHKU, KAU HARUS BERTANGGUNG JAWAB.” Selir Yuen mendengar suara menyeramkan, wanita itu semakin ketakuta