Naumi balas menggenggam erat tangan Laura yang sudah menelangkup di atasnya terlebih dahulu. Dia terharu wanita paruh baya di hadapannya ini berjiwa besar. Sangat jarang orang kaya berhati luas dan bijak dalam bertutur kata. "Sebenarnya siapa anda ini? Mengapa anda bersedia menjenguk saya padahal kita tidak saling mengenal?" tanya Naumi penasaran. Elena dan Dara saling pandang menunggu penjelasan yang hendak keluar dari mulut Laura. "Saya kemari dengan tujuan baik. Yaitu hendak melamar anak Bu Naumi, Elena. Saya harap Ibu mau mempertimbangkan menerima pinangan saya. Elena gadis yang mampu mengambil hati saya sejauh ini. Dia pasti mampu mendampingi anak saya," jelas Laura dengan hati-hati. Naumi tersenyum senang. Dia menatap wajah putrinya yang tampak gugup. Pasti Elena tidak mengir