Malam itu Elena merasai pergolakan batin yang hebat. Keributannya dengan Casandra membuat rasa bersalahnya muncul tanpa bisa dibendung. Seharusnya mereka bisa menjadi saudara yang saling melindungi bukan saling mencederai. Dia tidak tahu harus berkata apa nanti kepada sang Ibu yang begitu merindukan Casandra. Seandainya ada sedikit saja nurani yang terbuka maka Elena yakin Casi tidak akan seangkuh sekarang. Hatinya telah tertutup dengan rapat. "Elena." Suara Alex mengagetkannya. Gadis itu menoleh memperlihatkan matanya yang sayu. Wajahnya tampak lesu dengan senyum yang masih mengembang di sudut bibirnya. Dia masih mematung di ruang keluarga. Tidak tahu harus menuju kamar yang mana. "Kenapa, Lex? Apa kau sudah berbicara dengan Casi? Beri dia penjelasan tanpa mengguruinya. Sebenarnya C