Esma seketika dibuat melongo oleh Alex. Begitupun dengan Elena yang sejak tadi sudah risih ingin segera angkat kaki dari hadapan mereka. Di kediaman ini sangat jauh dari kata tenang
"Kau benar-benar tega, Lex," lirih Esma menahan suaranya.
"Salah anda sendiri membangunkan singa yang sedang tidur," balasnya cepat.
Esma tak menyangka kemarahannya tak berimbas sama sekali pada Alex. Ini karena Ayah Alex memberikan segalanya dan sering sekali memanjakannya. "Aku hanya marah karena anakku kau perlakukan dengan kejam. Padahal dia adalah saudaramu," lanjut Esma.
"Saudaraku hanya Dara. Dan cukup! Jangan menjual kemalangan padaku, aku tidak akan peduli. Jangan samakan aku dengan Ayah. Dia terlalu bodoh karena telah membawa seonggok sampah kemari," tandas Alex tanpa ragu.
"Ayo, Casi," ajaknya
