Festival Hari Raya Panen

1998 Kata
ASAEL  Endoria, 1012   Endoria adalah sebuah dunia sihir. Dunia yang dihuni oleh makhluk-makhluk sihir dan juga para penyihir murni berasal. Aku terlahir dalam klan Larwood .Salah satu klan keluarga dokter penyihir yang tinggal di kota kecil, Ravenwood. Tugas kami mengobati para penyihir dan macam-macam makhluk sihir lainnya dari berbagai macam penyakit dan luka, karena sihir. Keluargaku cukup terkenal sebagai keluarga dokter penyihir. Biasanya pasien kami berasal dari para penyihir dari golongan menengah ke bawah. Aku sendiri baru menjadi dokter penyihir secara resmi sejak dua tahun yang lalu dan sekarang kemampuanku sudah banyak diakui oleh para penyihir lainnya.   Aku memiliki seorang asisten dalam mengobati pasien, yaitu Adam. Dia adalah sepupuku yang pandai meramu ramuan sihir. Dia bercita-cita ingin menjadi peramu professional yang bekerja di istana di bawah kempimpinan Raja Essien III. Begitu pun juga denganku yang ingin menjadi dokter penyihir kerajaan Endoria. Kami berdua telah berjanji untuk mengikuti ujian yang akan diikuti oleh ratusan penyihir yang akan di laksanakan satu minggu lagi.   Mataku menyapu pemandangan indah Endoria dari atas atap rumahku. Hamparan hijau bukit-bukit, aliran sungai yang jernih, padang bunga yang ditumbuhi oleh berbagai jenis bunga dan tanah pertanian yang subur. Endoria adalah tempat yang sangat indah dan saat ini para penduduknya sedang sibuk menyiapkan festival hari raya panen yang akan dilaksanakan malam ini. Tahun ini hasil pertanian kami sangat melimpah untuk mensyukurinya penduduk Endoria akan mengadakan perayaan. Aerilon merupakan pusat pemerintahan Endoria , dunia sihir yang di kelilingi oleh tembok tinggi yang menandakan pagar pembatas kota. Di luar itu terdapat desa-desa dan kota-kota lainnya di bawah kekuasaan raja Endoria yang dihuni oleh macam-macam makhluk sihir lainnya.   Morvia dan Dyardia adalah kota khusus yang diperuntukkan untuk makhluk sihir tertentu saja. Para peri di bawah kepemimpinan ratu peri Odessa tinggal di Morvia. Tidak mudah untuk memasuki kota Morvia, karena kota itu di jaga oleh pengawalan ketat dan untuk masuk kota tersebut harus mendapatkan izin dari ratu peri. Kota Dyardia yaitu kota yang dihuni oleh para naga. Selama ratusan tahun Endoria tidak terusik sama sekali. Para penduduknya hidup dengan damai meskipun kadang terjadi perselisihan dan peperangan di antara klan penyihir, tapi semua itu dapat teratasi dengan baik berkat campur tangan Raja Essien III, Raja Endoria yang agung yang merupakan salah satu seorang penyihir hebat yang pernah terlahir.   Saat terjadi perselisihan antar klan Larwood dan Blackwood empat belas tahun yang lalu yang menyebabkan peperangan di antara kedua keluarga itu, raja Essienlah yang turun tangan untuk mendamaikan keduanya dengan menandatangani surat perjanjian perdamaian. Jika ada yang melanggarnya akan dihukum dengan kurungan penjara paling lama satu tahun. Sejak keluargaku dan klan Blackwood menandatangani surat perjanjian perdamaian itu, mereka harus menahan diri untuk tidak saling menyerang.  Asal mula perselisihan itu berawal ketika salah satu anggota keluarga Blackwood membunuh salah satu anggota keluargaku, karena masalah sepele yang akhirnya menjadi masalah besar. Faron Blackwood telah membunuh pamanku hanya, karena seorang gadis. Selain itu klan Blackwood yang berasal dari golongan bangsawan penyihir selalu mengejek keluarga kami yang berasal dari keluarga penyihir biasa. Sampai sekarang perselisihan itu masih terjadi dan sudah menjadi rahasia umum di Endoria. Jika saja aku tidak mengingat surat perjanjian perdamaian itu , aku sudah menyerang mereka. Tepukan ringan di bahuku mengagetkanku. Aku menoleh dan mendapati Adam berdiri di belakangku dengan senyuman hangatnya, kemudian dia duduk di sampingku.   ''Aku tahu, aku pasti akan dapat menemukanmu di sini. Ini adalah tempat favoritmu untuk menyendiri di rumah ini.''   ''Apa ibuku sedang mencariku?''   ''Ya.Ibumu sedang mencarimu. Ibumu sangat galak dan cerewet sekali. Dia marah-marah tidak berhasil menemukanmu di rumah.''   ''Apa yang diinginkan oleh ibuku?''   ''Ibumu memerlukan bantuanmu untuk menyiapkan festival hari raya panen malam ini. Hasil pertanian ayahmu kali ini sangat bagus. Paman sangat senang akan hal ini.''  ''Baiklah. Sepertinya orangtuaku sedang benar-benar membutuhkan bantuanku.''  Aku berdiri dan membersihkan pakaianku dari debu atap rumah. Adam mengikutiku dari belakang saat aku memasuki jendela . Di bawah suasananya sibuk sekali. Ayah dan adik perempuanku terlihat mondar-mandir membawa segala keperluan untuk festival nanti. Aku dan Adam menuruni tangga dengan cepat. Ibuku langsung menjewer telingaku.   ''Kamu ini dari mana saja? Semua orang sedang sibuk , tapi kamu malah menghilang,''seru ibuku marah.  ''Awww . Ibu sakit.''   Aku melirik Adam untuk meminta bantuannya, tapi Adam hanya memberikan cengiran lebar dan pergi begitu saja keluar rumah.''Tadi aku ada di atap rumah.''   ''Sekarang kamu temani ayahmu pergi ke Aerilon untuk menyiapkan dagangan kita untuk festival nanti.''  ''Baiklah.''   Ibuku mendengus kesal sebelum menghilang menuju dapur. Aku mengusap-usap telingaku tempat ibu menjewer telingaku dan menjadi bahan tertawaan adik laki-lakiku yang paling kecil yang sedang menggambar di meja. Aku langsung keluar dari rumah, mendapati ayah dan Adam sedang menungguku. Aku membantu ayah mendorong gerobak yang berisi buah-buahan, sayuran dan tenda yang akan dipasang nanti. Para penduduk kota mulai keluar rumah dengan membawa gerobak menuju alun-alun Aerilon yang sudah dipersiapkan untuk festival nanti.  Semuanya nampak begitu bersemangat menyambut perayaan hari raya panen. Suara gemuruh roda gerobak segera saja memenuhi jalanan yang tidak rata. Beberapa penduduk juga ada yang membawa hasil ternak seperti ayam, sapi dan kambing untuk dijual. Ada juga yang membawa beberapa bulu domba untuk dijadikan benang wol.   ''Sepertinya festival hari raya panen tahun ini akan sangat meriah.''   ''Aku rasa juga begitu, ayah.''  ''Oh ya sebentar lagi ulang tahunmu yang ke-24. Kamu ingin hadiah apa dari ayah?''  ''Aku tidak tahu, ayah. Terserah ayah saja. Tapi jangan topi penyihir lagi. Aku sudah punya banyak.'' ''Hahaha..Baiklah.''  ''Aku baru saja mendapatkan hadiah ulang tahun topi dari ayahmu ,''kata Adam sambil menujuk ke arah topi kerucut berwarna hitam yang sedang dipakainya. ''Terima kasih paman Naolin. Aku sangat menyukai topi hadiah dari paman ini.''   ''Topi itu sangat cocok untukmu.''   ''Tentu saja. Aku kan tampan pasti akan sangat cocok dipakai olehku,''kata Adam dengan penuh percaya diri. Tiba-tiba Adam menyikut pinggangku dengan pelan sambil memberikan isyarat dengan tatapannya kepada seorang gadis berambut pirang panjang yang dikepang yang baru saja keluar dari rumahnya bersama orangtuanya , kakak, dan adik-adiknya, lalu Adam berbisik. '' Lihat! Itu Rose Merrywheater . Dia sedang melirik ke arahmu.''  ''Benarkah?''   ''Sepertinya begitu. Aku yakin Rose sangat menyukaimu.''   ''Ah yang benar saja.''   ''Aku yakin itu. Dia menyukaimu sudah sejak lama. Apa kamu tidak tahu bagaimana cara dia selalu menatapmu . Ada cinta untukmu di sana.''   ''Aku sama sekali tidak tahu.''   Adam memukul kepalaku.''Kamu ini?''  Aku mencebik kesal kepadanya.'' Sakit tahu.''   ''Kamu bodoh atau apa? Kamu payah sekali. Ada seorang wanita cantik yang jatuh cinta kepadamu saja tidak tahu. Aaaah kamu selalu memikirkan bagaimana caranya menjadi dokter penyihir yang hebat di sini. Pantas saja kamu kau tidak tahu.''  ''Apa kamu menyukai Rose?''tanyaku kepadanya dan kulihat Adam jadi salah tingkah.  ''Ti...tidak. Aku tidak menyukainya, tapi aku menyukainya hanya sebagai teman saja. Hanya itu sebagai teman.''  Aku semakin mendekatkan wajahku kepadanya.''Benarkah? Hanya menyukainya sebagai teman?''   ''Iya. Ah sudah kita jangan banyak bicara lagi.''  Adam mendorong gerobaknya lebih cepat lagi dan aku tersenyum geli saat melihat sikap Adam yang salah tingkah itu.    Hari menjelang siang kami baru melewati Pineshire dan kami bertemu dengan penduduk lainnya di sana. Saat kami semakin mendekati pintu masuk alun-alun kota Aerilon sore hari, suasana menjadi semakin ramai. Hampir semua penduduk dari berbagai kota datang ke Aerilon. Para penyihir yang akan mengikuti festival hari raya panen sudah memenuhi alun-alun kota dan sudah memasang tenda untuk dagangan mereka. ''Wah ramai sekali. Festival kali ini lebih ramai dari tahun lalu,''gumamku.   ''Ayo anak-anak! Sebelah sini dan cepatlah sedikit!''seru ayahku.   Ayah yang sudah berjalan di depan kami, memberi isyarat agar mengikutinya. Kami berdua mendorong gerobak lebih cepat lagi. Tempat dagangan kami ternyata berada di pinggir alun-alun kota . Sedikit jauh dari keramaian.  ''Kita hanya kebagian tempat di sini. Apa boleh buat semuanya sudah penuh terisi,''kata ayahku.   ''Tidak apa-apa, paman Naolin. Sudah mendapatkan tempat di festival ini sudah untung,''kata Adam , menghibur ayahku yang merasa kecewa, karena tidak mendapatkan tempat di pusat alun-alun kota.  Kami pun mulai memasang tenda dan membereskan dagangan kami. Aku, ayah dan Adam terkejut saat mendengar suara keributan yang berasal dari stand tidak jauh dari kami.  ''Bukankah itu Alvar dan Bolade Blackwood? Apa yang mereka lakukan di stand Merrywheater?''tanya Adam dengan wajah kebingungan. ''Ayo kita kesana.''  Aku , ayah , dan Adam menuju stand Merrywheater dan melihat dua bersaudara Blackwood telah menghancurkan stand dagangan mereka. Aku melihat Alvar yang memakai jubah mewah penyihir berwarna merah yang dihiasi oleh sulaman emas disetiap sisinya sedang mencengkeram wajah Rose dengan sangat kuat membuat gadis itu ketakutan dan kesakitan. Melihat kejadian itu, aku sangat marah.  ''Lepaskan dia!''teriakku.   Alvar menoleh ke arahku dan dia melayangkan senyuman sinis dan mengejek kepadaku. ''Ah kamu rupanya Larwood. Ini bukan urusanmu.''   Aku bersidekap dan menatapnya dengan tajam.''Tentu saja ini menjadi urusanku, karena Rose adalah temanku.''   Alvar melepaskan Rose dengan kasar dan hampir membuat gadis itu terjatuh kalau saja aku tidak segera menangkap tubuh gadis itu.''Kamu tidak apa-apa?''   ''Aku tidak apa-apa. Terima kasih.''   ''Pergilah!''   Rose langsung pergi menuju orangtuanya yang masih ketakutan akibat perbuatan mereka yang menghancurkan stand mereka. Sekarang aku berhadapan dengan Alvar yang sedang memandangku dengan penuh penilaian. ''Kenapa kamu menganggu mereka?''   Alvar kembali tersenyum sinis.''Mereka telah berhutang kepada keluarga kami dan mereka belum membayarnya, jadi aku menagih hutang mereka agar mereka segera membayarnya, karena ini sudah lewat satu minggu.''   ''Berapa yang mereka pinjam?''  ''Apa kamu akan membayarnya? Dengan apa kau akan membayarnya? Aku yakin kamu tidak mempunyai uang untuk membayarnya, karena kamu miskin dan hanya seorang dokter penyihir rendahan. Lihatlah pakaianmu yang jelek itu banyak sekali tambalan di pakaianmu . Orang-orang seperti kalian tidak pantas berada di sini , seharusnya kalian diam saja di rumah .''  ''Kau....''seruku dengan kesal.  Adam menahan tanganku yang sudah terkepal kuat di samping tubuhku saat aku akan menampar wajah Alvar.  ''Jangan!''bisik Adam. ''Ingat surat perjanjian perdamaian itu. Dia memancingmu untuk memukulnya agar kamu melanggarnya dan dia akan memasukkanmu ke penjara.''   Aku terpaksa menuruti kata-kata Adam dan membiarkan Alvar berkata semaunya.''Katakan berapa hutang mereka kepada kalian?''  ''100 peina.''   ''Aku akan membayarnya.''  Aku meronggoh saku jubahku dan memberikan 100 peina kepada Alvar. Alvar langsung mengambil uang yang ada di tanganku dengan tidak percaya, lalu ia mengajak Bolade untuk pergi.''Merrywheater kali ini kamu selamat.''   Semua orang merasa lega setelah kepergian dua bersaudara Blackwood.''Kalian tidak apa-apa?''tanyaku.  ''Kami tidak apa-apa. Terima kasih telah membantu kami. Kami sekarang berhutang kepadamu,''kata Gaspar, ayah Rose.  ''Kalian tidak berhutang apa-apa kepadaku. Aku hanya ingin membantu kalian.'' ''Kamu baik sekali, Asael. Terima kasih.''   ''Ayo sekarang kita bereskan semua kekacauan ini.''  veriguma au et nortaxan omune du substansian eus consumavastan   Aku menggunakan mantra pembalik keadaan semua kekacauan yang ditimbulkan oleh dua bersaudara Blackwood kembali seperti semula. Buah-buahan dan sayuran yang tercecer di mana-mana kembali rapih begitu pun juga stand yang rusak kembali utuh seperti semula. Sebelum kami pergi , Gaspar memberikanku sebuah buku bersampul kulit coklat yang sudah lusuh.   ''Ini untukmu sebagai ucapan terima kasih kami. Ini adalah jurnal tentang pengobatan berbagai jenis sihir yang ditulis kakekku dulu. Aku baru membacanya sebagian, tapi itu sudah cukup . Aku sama sekali tidak tertarik menjadi seorang dokter. Terimalah mungkin ini akan berguna untukmu. Aku tidak tahu harus membayarmu dengan apa, karena sekarang ini aku tidak memiliki uang. Aku akan membayarnya setelah memiliki uang .''  ''Baiklah. Terima kasih.''   Aku pergi meninggalkan mereka dan Adam berbisik di telingaku.''Dari mana kamu mempunyai uang sebanyak itu?''   ''Itu hasil tabunganku selama ini. Rencananya aku aku akan menggunakan uang itu untuk membeli bahan-bahan ramuan, tapi karena Mr. Merrywheater lebih memerlukan uang itu, jadi kuberikan saja.''  Adam tiba-tiba memelukku dengan erat.''Kamu memang baik. Terima kasih sudah membantu mereka.''  Tatapan Adam beralih ke tanganku. ''Apa itu?''tanyanya.  ''Hanya sebuah jurnal.''   Adam kemudian mengambil buku itu dari tanganku. Ia membalikkan tiap-tiap halamannya dengan cepat.''Hati-hati nanti rusak.''   ''Aku tahu. Aku tidak akan merusaknya.''  Adam masih memperhatikan buku itu dengan terpana.''Ini luar biasa. Buku pengobatan sihir ini sungguh luar biasa. Aku belum pernah menemukan jurnal pengobatan sebagus ini di toko-toko buku atau pun di perpustakaan istana. Bagaimana mereka bisa memilikinya?''  ''Tuan Merrywheater mengatakan itu milik kakekknya dulu. Mungkin dulu kakekknya adalah seorang dokter penyihir.''   ''Asael, lihat nama yang tertera di sampul kulit buku ini. Aku rasa kakek Mr. Merrywheater memang seorang dokter penyihir hebat di Endoria.''  Adam menelusuri nama yang yang tertera di sana menggunakan tinta hitam yang sudah mulai pudar.  Clementine Rosewheater
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN