Chapter : 31

1932 Kata

Di tengah kegembiraan para penyintas mendapat pencahyaan, dua orang berada di gudang tak jauh dari mereka malah tersiksa dengan aroma masakan dari luar. Ingin keluar juga rasanya tidak mungkin. Bagaimana kalau mereka curiga? Belum lagi keduanya sudah menargetkan sesuatu untuk masa depan nanti. Untung saja keduanya telah menyiapkan beberapa cemilan sampai kompor kecil pun ada, bisa di katakan lengkap lah di dalam sana. Shila, Jackson dan Lukman tengah menata makan malam mereka, tak ada penerang di antara kota yang terlihat di santai dua. Dengan melipat kedua tangan didada, Tiger menatap lurus ke depan memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk menyelamatkan para penyintas terutama Niko. Sementara di atap gedung Esther terdiam menatap langit malam, tak ada bintang hanya ada lampu pemancar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN